Wednesday, March 29, 2017

Mengembangkan Gaya Hidup Sehat



Masih ingat kan yang pernah kukatakan dulu? Bahwa kita ini manusia Roh. Tapi ingat roh kita masih menempati tubuh. Karena itu kita harus tetap menjaga tubuh. Kita mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah. Maka, menjaga tubuh juga termasuk ibadah yang sejati. Sebab Roh Kudus juga tinggal di dalam tubuh. Kita bisa melayani dan memuliakan Tuhan dengan tubuh kita.

Jangan sampai kita berpikir yang penting itu Roh, sedangkan tubuh tidak penting. Yang penting berdoa, olahraga tidak penting. Apa kau nggak tahu gunanya olahraga? Walaupun terbatas gunanya tetapi itu penting selama kita masih hidup di dunia ini. Kalau tubuh kita sakit, kita nggak bisa maksimal untuk melayani Tuhan. Seperti juga harta duniawi, sama terbatas gunanya. Kita tidak bisa membawanya ke surga. Tapi selama kita hidup di dunia ini, itulah yang kita pakai.

Tahu tidak? Olahraga memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Membuat kita bertambah muda
- Metabolisme tubuh menjadi baik
- Mengurangi atau menambah berat badan sesuai proporsi.
- Meningkatkan energi
- Meningkatan kreatifitas dan produktivitas
- Meningkatkan daya tahan jantung
- Meningkatkan kekuatan otot
- Meningkatkan kualitas tidur
- Membalik diabetes dan tekanan darah tinggi
- Mengurangi stres
- Membawa sukacita dan masa muda yang diperbaharui kembali

Coba kita ingat kembali, ketika Allah menciptakan manusia. Allah menyuruh Adam dan Hawa untuk mengusahakan taman Eden. Bukan duduk-duduk dan berdiam diri. Manusia didesain untuk bergerak. Olahraga yang terbaik adalah olahraga yang kita benar-benar mau lakukan secara konsisten dan rutin, minimal 3 kali per minggu. Kita bertanggungjawab atas hidup kita. Dan pertanggungjawaban di surga tidak hanya perkara rohani. Semua yang Tuhan berikan saat kita berada di bumi akan dimintai pertanggungjawaban. Seperti apa kita memakai dan mengelola serta merawatnya?

Selain olahraga, tubuh kita juga butuh istirahat. Tidak mungkin kita melek berhari-hari mengasah kemampuan kita atau mencari uang. Kita butuh tidur. Sekurang-kurangnya 7 sampai 8 jam per hari. Menurut penelitian, kurang tidur akan membuat kita tua sebelum waktunya. Bahkan secara ekstrim menyebabkan meninggal sebelum waktunya. Menyeramkan kan?

Kurang tidur mempengaruhi seluruh kehidupan kita. Efek ringan kurang tidur adalah mengantuk, lelah, susah konsentrasi, gampang emosi. Jika dilanjutkan akan berakibat fatal bagi tubuh kita.

Bagaimana kau bisa sabar, penuh kasih sayang terhadap orang lain jika kurang tidur? Yang ada uring-uringan, cepat marah, temperamen, malah membuat hal-hal baik menjauhimu.

Apa kau tahu kalau tidur itu melipatgandakan dampak makanan? Cukup tidur akan melipatgandakan dampak positif dari apa yang kita makan. Sebaliknya, kurang tidur juga melipatgandakan dampak negatif dari zat-zat yang seharusnya tidak kita makan.

The Power of Sleep :
1. Jam 21.00 - 23.00 detoxin system antibody
2. Jam 23.00 - 01.00 detoxin hati
3. Jam 01.00 - 03.00 detoxin empedu
4. Jam 03.00 - 05.00 detoxin paru-paru
5. Jam 05.00 - 07.00 detoxin usus besar
6. Jam 07.00 - 09.00 penyerapan gizi makanan di usus kecil

Tuhan telah menyediakan jam kehidupan yang luar biasa. Bangun pagi pukul lima, buang air besar lalu makan pagi buah-buahan dan sayur-sayuran terlebih dulu. Kalau kita mengikuti jam kehidupan yang Tuhan sediakan ini, kita akan menikmati kehidupan dan kesehatan yang luar biasa.

Hiduplah dengan orang-orang benar yang mau belajar hidup sehat. Komunitas pergaulan yang baik lambat laun akan merubah gaya hidupmu. Bahkan orang baik dengan pergaulan buruk, akan menjadi buruk. Percayalah! Itu hukum yang sudah pasti.

Olahraga bersama akan terasa lebih menyenangkan dibanding sendirian. Entah itu bersama teman atau keluarga. Ada perbedaan antara berjuang sendiri atau berjuang bersama. Kuncinya adalah keterbukaan dalam kelompok, saling mendukung, saling mendorong, saling menguatkan untuk terus maju dan hidup lebih baik.

Saturday, March 25, 2017

Food for Transform Your Health



Kita semua butuh makanan. Tak seorangpun dapat hidup tanpa makanan. Yah, mungkin bisa bertahan beberapa lama. Namun tak akan lama. Makanan mempengaruhi akan seperti apa bentuk tubuh kita ini. Makanan mempengaruhi seperti apa kesehatan kita di masa yang akan datang. Apakah sehat atau tidak? Bahkan seperti apa energi kita hari ini ditentukan oleh makanan.

Sayang, banyak orang salah kaprah soal makanan. Mereka pikir mengikuti pola makan yang dilakukan sejak kecil sudah benar. Padahal belum tentu! Mereka pikir sakit penyakit itu mutlak karena keturunan. Semua karena gen. "Pantas anaknya sakit jantung, orang tuanya juga begitu. Kakeknya juga begitu. Jadi tidak heran." Atau anaknya kena diabetes, salah satu orang tuanya juga sama. Neneknya kena juga. Itu sudah genetik!

Padahal ini tidak sekadar gen. Tidak muncul begitu saja dari dalam tubuh. Bisa saja kebiasaan makan makanan yang sangat manis sejak dari kecil yang terus berlanjut sampai dewasa. Lalu karena terbiasa kita merasa tidak ada yang salah. Terus dan terus melanjutkan kebiasaan buruk. 

Kadang tubuh sudah mengirimkan sinyal-sinyal ketidaknyamanan. Hari-hari yang berlalu dengan tubuh kurang sehat misalnya. Sudah saatnya kita mengecek, apakah dalam seminggu ini, kita lebih banyak merasa energik dan bersemangat menjalani hari, atau kita merasa lemas, lelah dan tidak bersemangat. Ketika kita terus-terusan mengabaikan sinyal yang dikirim tubuh, pada satu titik kerusakan parah akan terjadi.

Ingat, penyakit tidak datang dalam satu atau dua hari. Banyak orang merasa beruntung ketika mendapat kesembuhan Ilahi. Sudah divonis dokter umurnya tinggal tunggu waktu. Tiba-tiba dapat mujizat kesembuhan. Kesembuhan Ilahi memang luar biasa. Tetapi tahukah Anda? Kita tidak perlu sakit dulu untuk menjadi sehat. Selain kesembuhan Ilahi kita juga bisa mendapatkan kesehatan Ilahi. Caranya tentu saja menjaga tubuh kita dengan baik.

Bagaimana kalau sudah mendapat kesembuhan Ilahi namun terus menerus kembali kepada pola makan yang lama? Kira-kira penyakitnya balik lagi ngga? Satu kali, dua kali, okelah sampai tiga kali mendapatkan mujizat. Namun jika berlaku seperti kerbau yang setelah dibersihkan masuk kembali dalam kubangan. Pada akhirnya tanpa jadi peramal tentu kita tahu apa jadinya.

Saat ini industri makanan berlomba-lomba membuat makanan enak. Selain memanjakan lidah kita, tentu ini demi mengeruk keuntungan yang besar pula. Sudah pasti terjadi bahan-bahan yang tidak seharusnya masuk dalam tubuh kita malah ada dalam makanan mereka. Banyak kue-kue atau biskuit yang sangat manis yang tidak baik untuk kesehatan kita. Produk-produk dengan pengawet, pemutih bahkan bahan-bahan kimia tertentu diolah menjadi makanan. 

Saat ini gula menjadi salah satu musuh terbesar tubuh kita. Ketika kita terus menerus mengkonsumsi minuman soda atau juice yang sangat manis. Tanpa sadar kita menjadi kecanduan. "Tidak apa-apa, jus buah itu menyehatkan kok." Namun jus itu mengandung gula yang sangat tinggi. Kecanduan gula sebenarnya dalam otak kita, persis seperti kecanduan narkoba. Dan ini berbahaya. Kita terus menerus mencari makanan dan minuman yang memanjakan lidah kita.

Sebenarnya kita ini tidak sekadar memberi makan untuk lidah kita. Patut dipikirkan juga, bukan hanya lidah. Makanan itu untuk seluruh tubuh kita. Kisah Esau yang menjual hak kesulungan karena semangkuk sup kacang merah yang terlihat lezat, menjadi bahan perenungan kita. Bagaimana mungkin warisan yang besar ditukarkan dengan semangkuk sup. Sebenarnya kita makan untuk hidup atau hidup untuk makan?

Namun saat ini banyak orang hanya mengutamakan soal 'rasa' di lidah. Sebenarnya tidak hanya saat ini, sejak jaman Musa bahkan sudah terjadi. Ketika bangsa Israel diberi makan daging berupa burung puyuh. Allah menyuruh mereka makan secukupnya. Daging bagi mereka adalah makanan mewah yang sangat enak. Maka dari itu ada diantara mereka yang terus makan sampai 36 jam! Mengerikan sekali. Allah sampai memberikan tulah karena tidak senang dengan perbuatan mereka.

Makan secukupnya saja. Jangan makanan dua hari dimakan dalam satu hari. Jangan terpesona dengan anggur yang mengilau dalam cawan karena kesenangan sesaat itu ujungnya mematikan. Makanlah makanan yang baik untuk tubuh. Jangan makan tanpa memperhatikan isinya. Gandum untuk membuat roti dulu berbeda dengan gandum pembuat roti saat ini. Cerita tentang Daud dan para pegawal yang memetik bulir-bulir gandum, yang dimaksud adalah gandum utuh. Mengupas kulit luarnya dan memakannya. Lapisan kedua disebut embrio yang banyak mengandung vitamin serta unsur baik lainnya. Lapisan ketiga adalah bran yang menghancurkan kolesterol jahat serta zat buruk lainnya. 

Saat ini lapisan kedua yang mengandung lebih dari 80% zat baik telah dibuang supaya roti lebih tahan lama. Lapisan kedua membuat roti tidak awet dan cepat basi. Lapisan ketiga juga dibuang karena rasa seratnya yang kasar. Maka hanya digunakan lapisan yang keempat. Ampasnya saja. Walaupun roti yang dihasilkan lebih lembut, warna roti jadi abu-abu. Lalu ditambahkan zat-zat lain yang membuat roti lebih enak. Tidak ketinggalan juga pemutih, sejenis pemutih pakaian supaya roti nampak menarik.

Bayangkan roti yang seakan lebih lembut dari makanan yang Tuhan ciptakan untuk kita. Semakin tahan lama dan tidak cepat basi, rasanya semakin untung. Semakin putih terlihat semakin menarik. Sudah saatnya kita mencari tahu, bahan-bahan apa yang kita masukkan dalam tubuh?

Makanlah makanan yang memang Tuhan ciptakan untuk di makan. Ini adalah kunci pertama untuk mengecek makanan seperti apa yang baik untuk tubuh. Selain itu kita harus mengusahakan sesedikit mungkin pengolahan. Daging sapi memang menyehatkan. Tetapi tidak sama setelah dihancurkan, diasinkan, diberi pewarna dan pengawet lalu dimasukkan dalam kaleng dengan nama baru, yaitu kornet. Kelihatannya jauh lebih enak tetapi berbahaya untuk tubuh kita.

Kalau sudah mengerti rasanya kita harus menaruh pisau di leher setiap menghadapi makanan lezat supaya tahu menahan diri. Hahaha... Coba siapa di antara kita yang tahu, setiap kita hadir dalam resepsi pernikahan yang terdapat banyak stand. Stand makanan mana yang lebih dulu habis? Sudah pasti yang menyediakan daging, bukan stand buah dan sayur yang baik untuk tubuh. Sekarang setelah Anda benar-benar menyadari kebaikan buah dan sayur. Maukah Anda jika nanti menghadiri pesta pernikahan atau jamuan makan lainnya, menyerbu dulu stand buah dan sayur?

Ketika kita makan, dalam sepiring itu biasanya daging dan nasi yang porsinya paling banyak. Sekarang kita ubah ya? Setengahnya berisi sayur-sayuran yang tidak bertepung, seperti brokoli, kembang kok, bayam, pok choy dan lainnya. Seperempat berisi daging dan seperempat lagi nasi merah atau nasi hitam.

Nasi merah dan nasi hitam masi memiliki kulit ari yang diperlukan tubuh. Beras putih telah melalui proses penggilingan berkali-kali. Bahkan semakin putih dinilai semakin bagus. Padahal proses pemutihan yang dilakukan juga tidak baik untuk kesehatan.

Ayo, kita jaga makanan kita mulai sekarang. Demi tubuh yang lebih sehat.

Thursday, March 16, 2017

Biblical Mindset About Body



Apa sih arti kata transformasi? Kenapa selalu membahas satu topik secara berulang? Kemarin bahas transformasi keuangan. Sekarang bahas transformasi kesehatan. Why?

Maksudnya lebih baik kita ini menjadi pelaku bukan cuma pendengar atau pembaca setia. Mendengar atau membaca lalu lupa. Sebab jika seseorang hanya mendengar saja dan tidak melakukannya, ia seumpama orang yang sedang mengamat-ngamati mukanya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia sudah lupa bagaimana rupanya. Telinga kiri mendengar, belum sampe lewat ke telinga kanan sudah keluar lagi. Minggu ini membaca artikel bagus, tapi tidak sampai lima menit sudah lupa apa isi artikelnya.

Itulah alasan mengapa selalu dengan topik yang berulang. Supaya terus menerus digosok dengan harapan di satu titik seseorang itu berubah. Satu saat bolanya gol. Atau jika tidak, ketika aku terus menerus melakukan hal yang sama itu menjadi kebiasaan yang baik. Membentuk pola keteraturan dalam hidup kita. Oleh karena itu ada baiknya ketika membaca artikel bagus dicatat, direnungkan, dilakukan dan diceritakan. Agar banyak orang-orang mengalami hal baik seperti yang kita punyai.

Keuangan memang penting, tetapi kesehatan unsur terpenting dalam tubuh kita. Tanpa transformasi kesehatan, banyak orang berada dalam kondisi fisik yang tidak baik. Tubuh kita ini penting, sebab tanpanya kita tidak dapat melakukan apapun di sini.

Banyak orang nggak nyadar soal makanan ini. Makan asal enak. Bahkan menomorsatukan lidah. Jajanan kuliner menjadi yang utama. Tahu nggak, berapa lama sih kita menikmatinya? Makan selama 1-2 jam? Paling-paling 20 menit. Apalagi cowok! Aku heran kalo mereka makan 5-10 menit selesai. Apa nggak pakai dikunyah dulu langsung telan gitu?

Berapa panjang lidah kita untuk menikmati makanan? Coba saya tanya, "Ada yang bisa ngerasain rasa makanan di perut? Waktu digiling-giling diusus? Atau setelah ditelan masi berasa enaknya? Paling-paling cuma sepanjang beberapa senti kita menikmatinya. Apa sepadan kalo untuk menikmati lezatnya makan yang beberapa senti itu kita rela memasukkan makanan yang merusak tubuh kita?

Lalu sebenarnya tubuh kita ini milik siapa? Milik kita sendiri? Ternyata bukan hanya uang kita yang milik Tuhan. Tubuh kita juga milik Tuhan. Kita cuma dapat pinjaman 'sementara'. Tubuh kita ini bahkan ada umurnya. Kita nggak dipinjami selama-lamanya kok. Suatu saat bakal diminta balik.

Kira-kira kalo Anda punya mobil mewah yang bagus. Lalu teman dekat Anda meminjamnya. Anda melihatnya kegirangan dan bermurah hati meminjaminya selama sebulan. Ternyata dalam sebulan itu mobil Anda tidak dirawat dengan baik. Tidak pernah dicuci, penuh lumpur bahkan joknya ada yang sobek. Kira-kira Anda marah atau tidak? Nah, begitu juga sama dengan tubuh kita. Kira-kira Tuhan marah tidak ketika kita memperlakukan tubuh ini semaunya? Sudah dikasi pinjam lho. Makanya ada yang cepat rusak. Belum masanya udah kadaluarsa duluan.

Coba kalau kita nyadar, yang tinggal di dalam kita ini Raja segala Raja. Tentu kita hanya memasukkan hal-hal yang terbaik dan menyehatkan. Bukan malah bangga ketika makan makanan "junkfood" yang mahal. Anda tahu kan arti junkfood? Iya, tepat, makanan sampah! Apakah itu membanggakan?

Tuesday, March 7, 2017

Wisdom for Financial Wonders


Lagi, masih membahas tentang seni mengelola uang. Uang bisa dipandang secara positif atau negatif. Tergantung kita, mau menggunakannya seperti apa? Untuk kesenangan diri sendiri? Untuk keluarga? Untuk bersenang-senang saja? Atau untuk mengembangkan potensi kita?

Memegang uang dan menggunakannya tidak semudah Anda membalikkan telapak tangan. Butuh keahlian, hikmat dan kebijaksanaan. Atau uang Anda akan habis dalam sekejap tanpa kau ketahui lari kemana.

Ada orang yang memegang begitu banyak uang tapi berakhir menyedihkan. Kebanyakan pemenang lotere memiliki kehidupan yang lebih parah dibanding sebelum ia memenangkannya. Seperti kemarin kubilang. Menyesuaikan gaya hidup yang lebih tinggi itu mudah. Tetapi menurunkan standar membuat perang dunia ketiga dimulai. Tidak percaya? Coba saja untuk keluarga yang gemar berpesta, tiba-tiba harus hidup sederhana. Itu sebabnya dibutuhkan hikmat untuk mengelola keuangan.

Ada 3 macam hikmat yang kita dapat tahu. Hikmat dunia yang terlihat hebat, tetapi terbatas. Sebab yang namanya manusia itu kemampuannya terbatas. Kedua, hikmat yang datang dari bawah. Kelihatannya membuat kemenangan, tetapi membuatmu licik, jahat dan berakhir dalam liang kubur. Ketiga adalah hikmat dari Atas. Hikmat dari Tuhan yang membuat kita memilih keputusan-keputusan terbaik.

Kupikir pilihan terakhir merupakan keputusan yang tepat.