Tuesday, August 23, 2016

A Trusting Heart

'Percaya' kalo dalam bahasa Indonesia ya 'percaya' aja. Nggak ada kosakata lain yang sama. "Aku lebih suka pake bahasa Inggris untuk jelasin bedanya percaya dan "percaya". 'Believe' dan 'trust' itu berbeda", kata suamiku waktu itu. Dia ngomong itu kira-kira 8 tahun lalu dan itu berarti aku nggak pikun walaupun sering lupa. Kata orang sering lupa itu gejala-gejala pikun. Yaa.. pernyataannya bukan buat aku kok. Aku mah apa gitu lho.. Membaca aja aku sulit, apalagi bikin boneka. Itu kan iklan jaman dulu.

Nah, berhubung kita ini orang Indonesia, dan orang Indonesia itu adalah orang-orang yang percaya pada Tuhan, coba mari kita hubungkan dengan hati yang percaya pada Tuhan. Pada dasarnya kepercayaan itu bukan sekadar agama, tapi kepercayaan itu adalah 'hubungan'. Hubungan pribadi dengan Tuhan. Ini maknanya lebih dalam lho..

Kenapa to? Tuhan suka dengan orang yang hatinya bisa percaya pada-Nya? Apa sih arti dari hati yang percaya?

Ada satu kisah pemain sirkus yang ahli berjalan di seutas tali namanya 'aku lupa' haha. Saking ahlinya ia sudah coba berjalan ditempat-tempat tinggi tanpa pengaman. Satu saat ia mau berjalan di atas air terjun Niagara. Wuih, penonton yang datangpun berbondong-bondong datang dari semua penjuru. "Kalian percaya? Aku bisa melewati air terjun ini ke seberang sana?", tanyanya. "Yaaa.... kami percaya. Kamu paling hebat", mereka menjawab dengan bersorak-sorai. "Lalu apa kalian juga percaya aku bisa melewati air terjun ini ke seberang sana sambil menggendong seseorang?", tanyanya lagi. Mereka tambah takjub dan heboh. "Yaaa.... yaaaa.... kamu pasti bisa! Kami percayaa...", seru penonton gegap gempita. "Lalu sekarang saya membutuhkan sukarelawan. Siapa di antara kalian yang mau kugendong melewati air terjun ini sampai ke seberang sana?", tanyanya ke arah penonton.

Tiba-tiba keadaan sunyi senyap. Suara nyamuk terbangpun kedengaran. Penonton saling berpandangan. Menurutmu aneh nggak? Lha iya, katanya 'percaya'? Aku sih percaya. Kalo dia dan orang lain yang melakukannya. Asal bukan aku. Lha kalo jatuh kan bisa idup eh mati. Ooo... baru paham bedanya 'believe' dan 'trust'.

Dalam keheningan dan keributan hati banyak pihak. Akhirnya... "Aku mau melakukannya", jawab seorang pemuda belia. "Lhoo... jangan, Nak. Kamu masih muda. Ganteng lagi. Kalo jatoh bagaimana? Dunia kehilangan seorang pemuda ganteng?", kata beberapa orang penonton galau.

Akhir kata pemuda itupun digendong melewati air terjun ditonton ratusan pasang mata yang sesak napas karena kelamaan menahan napas. Akhirnya keduanya tiba dengan selamat sampai di rumah. Maksudnya sampai di ujung tali. Setelah adegan galau selesai, sorak sorai tepuk tanganpun kedengaran lagi.

"Wow... Kalian hebat! Bapak 'lupa namanya' hebat! Pemudanya juga hebat! Sangat berani! Kok berani banget kamu mengorbankan nyawamu?", tanya seorang penonton heran. "Karena beliau itu adalah papaku", jawabnya mantap. "0ooo... bulet. Nggak heran dia percaya, wong itu 'bapaknya'.

Nah, kita juga punya 'Bapak' di sorga kan? Apa kita juga benar-benar udah percaya sama Dia? Bukan percaya-percayaan kayak penonton sirkus di atas. Pada omdo (omong doang). Percaya yang artinya keputusan untuk tinggal tenang dan yakin Tuhan yang pegang kendali. Ah, teorinya mah begitu. Aku mah apa...

Ada kok kisah benerannya. Si Raja Yosafat lagi perang lawan 3 musuh, bani Moab, bani Amon bersama sepasukan orang Meunim. Baru sibuk ngurusin yang ini, raja dikasi tau ada pasukan laskar yang sangat besar mau memerangi dia juga. Raja Yosafat ketakutan lalu berdoa kepada Tuhan. LALU BERDOA KEPADA TUHAN. Takut itu wajarlah. Tapi ngapain setelah takut? Mau kabur? Sembunyi di balik tembok lumutan dan bau? Idih... liat dong raja Yosafat. Lalu mencari Tuhan yang ia 'TRUST'. Takutnya jadi hilang dan berani maju perang lalu menang.

Kok bisa sih orang-orang itu kepikiran berdoa cari Tuhan? Biasanya aku ketakutan lalu panik terus lupa. Lupa segalanya... Jangankan mau doa. Wong sama kamu aja udah lupa. Hilang ingatan.

Fokus dong... Fokus... Hati kita itu harus tertuju pada Tuhan. Jangan pada masalahnya. Wong kita itu terbatas. Kalo kita fokus sama masalah dan ketakutan, kita itu bergerak dari posisi rapuh. Namanya juga aku gini lho... Kurus, idup lagi.

Sederhana kan teorinya? Kalo kita tinggal tenang dan percaya di dalam Tuhan. Nggak ada lawan. Siapa yang bisa lawan Tuhan sih? Mata kita tertuju pada Tuhan, ya kita bergerak dari posisi kuat.

Hati yang percaya itu yakin Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan buat kita. Walaupun terlihat buruk, kita percaya akhirnya pasti baik. Raja melihat musuhnya terlalu banyak. Secara manusia nggak mungkin menang. Tapi "Mataku tertuju pada-Mu". Ia percaya dengan Tuhan. Sekalipun keadaan terlihat serba tidak baik. Ia berani percaya.

Percaya berarti bergantung penuh pada Tuhan. Raja berkata kepada rakyatnya, "Percayalah kepada Tuhan Allahmu, dan kamu akan tetap teguh. Percayalah pada nabi-nabi-Nya dan kamu akan berhasil."

Hasilnya apa ketika mereka semua begitu percaya Tuhan? Masalah besar diubah Tuhan jadi Mahkota besar. Mereka musuh-musuhnya malah bunuh-bunuhan sendiri. Enak bener ya? Pas mereka datang semua udah mati. Tinggal menjarah barang-barang yang begitu banyak. Tiga hari menjarah nggak abis. Bayangin aja kalo mall paling besar di Jakarta dijarah mungkin nggak sampe satu hari ludes. Lha ini, satu bangsa menjarah tiga hari.

Hebat ya efek 'percaya' ini.

Saturday, August 20, 2016

The Power of the Heart (Kekuatan Hati) #1

The Power of the Heart (Kekuatan Hati) #1
A Heart of Integrity (Hati yang Berintegritas)

Hati mempunyai Kekuatan yang Luarbiasa. Itu sebabnya lebih dari yang lainnya, Tuhan memperhatikan hati kita. (Bukan yang dilihat manusia yang dlihat Tuhan; manusia melihat apa yang ada didepan mata, tetapi Tuhan melihat hati) Kita akan belajar mengembangkan kualitas hati yang disukai oleh Tuhan.

I.                    Arti Integritas
a.       Integritas adalah Konsistensi antara prinsip-prinsip yang kita percayai, perkataan  dan perbuataan kita
b.      Bagaimana orang yang punya integritas
·         Punya kejujuran dan kemurnian dalam hatinya
·         Mau bertobat tanpa banyak alasan saat jatuh dalam dosa
·         Punya motivasi yang tulus
c.       Kunci hidup dalam kemurniaan, ketulusan dan integritas adalah melakukan segala sesuatu untuk Tuhan
II.                  Kuasa Integritas
1.       Integritas adalah perlindungan yang kokoh
·         Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benar mendapat perlindugan karena ketulusannya.
·         Nuh hidup dalam integritas sehingga mengalami perlindungan yang kokoh dalam hidupnya.
2.       Integritas adalah senjata yang sangat dahsyat untuk mengalami kemenangan yang lebih besar.
·         Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagian tuanmu.
·         Sadrakh, Mesakh dan Abednego hidup dalam integritas sehingga mengalami kemenangan yang lebih besar.


The Power of Heart

Hari ini aku menulis untukmu. Kuharap ini membuatmu merasa lebih baik. Apakah kamu tahu bahwa hatimu memiliki kekuatan yang luar biasa. Jauh dibandingkan dengan yang kau sadari. Hatimu menentukan jalan hidupmu, keputusan-keputusan yang kau ambil, masa depanmu, bahkan keselamatanmu! Itulah sebabnya Tuhan begitu memperhatikan hatiku dan hatimu.

Cara manusia melihat itu beda dengan cara Tuhan melihat kita. Manusia sepertiku dan kamu selalu melihat apa yang di depan mata, sedangkan Tuhan melihat hati. Inilah perbedaan cara pandang antara manusia dan Tuhan. Manusia seringkali hanya memperhatikan penampilan sebaliknya yang dilihat Tuhan adalah hati!

Kamu masih ingat kan kisah Daud dan kakak-kakaknya? Nabi Samuel mengira salah satu kakak-kakak Daud adalah raja yang akan diangkat Tuhan. Mereka gagah, kekar dan tampan. Tuhan menolak kakak-kakaknya, tetapi memilih Daud menjadi raja atas Bangsa Israel. Mengapa? Kakaknya hanya hebat penampilannya, tetapi Daud memiliki hati yang berkenan kepada Allah.

Tahu tidak? Tuhan sangat menyukai hati yang berintegritas. Apa sih hati yang berintegritas itu? Sebagian orang belum paham yang namanya integritas. Jika mengerti, kamu akan mengetahui alasan Tuhan menyukainya.

Integritas adalah konsistensi antara prinsip-prinsip yang kita percayai dengan perkataan kita dan perbuatan kita. Penjelasan mudahnya, jika kau adalah orang yang jujur. Itu berarti kamu tidak memiliki unsur kebohongan. Walaupun hanya satu persen saja. Tidak ada kebohongan putih atau dosa kecil. Kebenaran 100% adalah kebenaran 100%.
Benar 99% + Salah 1% = Salah 100%.
Itulah integritas. Tentu saja kita tidak sempurna. Jauh bahkan! Namun setidaknya kita berusaha.


Seperti apa sih orang yang punya integritas? Yah, orang itu pasti punya KEJUJURAN dan KEMURNIAN dalam hatinya. Lalu punya MOTIVASI yang tulus. Orang-orang itu mau bertobat, mengakui salah saat jatuh dalam dosa. Nggak gampang lho! Biasanya tuh orang cenderung berdalih, mencari kambing hitam dan melemparkan kesalahan pada orang lain. Ingat kan kisah Saul? Kesalahannya tergolong kecil dibandingkan Daud. Saul tidak sabar menunggu imam yang harus mempersembahkan korban bakaran. Hanya itu! Tetapi ketika ditegur, ia tidak mau mengakui kesalahannya. Ia berdalih, membela diri dan merasa benar.

Lalu Daud? Seorang raja yang meniduri istri bawahannya. Bahkan merencanakan pembunuhan dengan rapi yang menyebabkan tewasnya Uria prajurit yang sangat setia. Terlihat seakan-akan begitu wajar. Tidak ada yang tahu... Lalu ia mengambil istri Uria. Sungguh keji! Namun Tuhan mengetahui semuanya, dan ketika ditegur ia segera menyesal dan bertobat. Tidak berdalih atau melemparkan kesalahan pada orang lain. Itu sebabnya Tuhan lebih memilih Daud dibandingkan Saul.

Ingat baik-baik: Manusia tuh, hanya bisa melihat apa yang di depan mata, mendengar hanya dengan telinga jasmani, tetapi Tuhan adalah Allah yang menyelidiki hati kita yang paling dalam.

Kunci hidup dalam kemurnian, ketulusan dan integritas adalah melakukan segala sesuatu hanya untuk Tuhan. (Perhatikan petunjuk dalam kitab suci tentang kemurnian, ketulusan dan integritas.)

Lalu setelah itu apa? Apa untungnya sih kalau kau memiliki hati yang berintegritas? "Oh, kamu belum tahu ya, kuasa integritas?" Integritas adalah perlindungan yang kokoh. Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya. Masih ingat kisah tentang Nuh? Nuh adalah 'a man of integrity'.  Ia berani hidup benar di tengah-tengah dunia yang sangat bejat, penuh dosa dengan perbuatan-perbuatan yang mengerikan pada jamannya.

Tapi Nuh tetap hidup dalam integritas sehingga mengalami perlindungan yang kokoh dalam hidupnya.

Nggak mudah itu! Bayangkan saja jika kau bekerja dikantor dan semua orang korupsi. Lalu kau adalah satu-satunya orang yang tidak melakukan hal yang sama dengan mereka. Bisa-bisa kau dikata-katai 'sok suci', 'cari muka' atau bahkan dimusuhi, dihambat dan diserang.

Coba kau perhatikan apa yang terjadi berikutnya. Pada waktu banjir besar melanda dunia ini, Tuhan menyelamatkan Nuh dan keluarganya. Tuhan mengajari dia bagaimana bertahan hidup, bahkan bagaimana cara menyelamatkan makhluk hidup yang lain.

Integritas adalah senjata yang sangat dashyat untuk mengalami kemenangan yang lebih besar. Jaman dahulu kala, raja yang terus menerus menang merebut daerah kekuasaan merasa hebat. Bahkan dianggap sebagai dewa. Dibuatkan patung dan harus disembah sebagai Tuhan. Pelanggaran fatal akibatnya karena hukumannya adalah mati.

Namun Daniel setelah mendengar berita itu tidak gentar, bahkan tetap berdoa seperti biasa kepada Allah sambil memuji dan menyembah. Integritas yang ia miliki membuat ia tidak dimakan di kandang singa, sementara orang lain dicabik-cabik tanpa sisa. Tuhan juga membuat Daniel terus menjadi penasehat raja. Raja sudah empat kali ganti. Hebatnya dia tetap berada di istana yang sama.

Integritas adalah perlindungan yang kokoh dan senjata yang sangat dashyat untuk mengalami kemenangan yang lebih besar.

Tuesday, August 9, 2016

Alam Roh

- : "Makin diliat rasanya makin 'akward'. Sejak kapan kamu jadi pengikut aliran tulisan mabok?"
+ : "Hei, itu sarkasme tauk!"

Percaya nggak sih? Kalau dunia kita itu punya dua sisi? Seperti aku dan kamu. Bisa ngomong dalam hati atau bersuara. Yah... kalau dalam hati, tidak semua orang bisa mendengarnya. Berbeda jika bersuara.

Alam kita ini juga punya dua sisi. Secara jasmani seperti yang terlihat. Kamu melihatku dan aku melihatmu. Dan secara roh yang tidak terlihat secara kasat mata. Tapi dapat kau lihat jika indera keenammu berfungsi.

Itu sebabnya sama seperti tubuh jasmani, roh kita juga perlu diasah. Mungkin saja kita sekarang dewasa secara fisik namun secara roh masih seperti bayi. Bagaimana cara mengasah roh kita?

Seperti fisik yang terus menerus butuh makanan untuk tumbuh sehat. Demikian juga roh kita butuh 'makanan' supaya kita dewasa dalam roh. Apa makanan roh itu? Makanan fisik dirasakan secara fisik. Makanan roh dirasakan dalam roh.

Wednesday, August 3, 2016

Pendidikan Seks untuk Anak?

Ketika membaca judul di atas. Kali ini kau mengernyitkan dahi. Apa maksudnya? Jangan salah sangka dulu... Akhir bulan kemarin, tepatnya hari Jumat. Aku mengikuti seminar yang sebenarnya tidak ingin kudatangi. "Lebih baik tidur di rumah. Akhir-akhir ini aku kurang tidur". Begitu pikirku. Sebenarnya aku selalu merasa kurang tidur. Hahaha..  entah apa yang kau pikirkan. Dikirain pemalas kali. Aku tak peduli... (sambil nyanyi).

Maaf kalo ngelantur kemana-mana. Aku cuma mau bilang ternyata seminarnya penting banget. Walaupun bahasanya kelihatan vulgar tetapi kita justru diajarin 'benar'. Waduh, kok jadi terkesan 'jorok'. 
(Ngakak sambil guling-guling).

Oke, saatnya serius 'mode on'. Intinya kita harus membekali anak-anak dengan bijaksana. Pengetahuan yang benar malah akan menjaga mereka. Banyak yang ngomong membicarakan seks itu tabu! Apalagi pada anak! Malah marah kalau anaknya menyinggung atau bertanya soal seks. Semua yang kau katakan itu salah. Lalu kau menoleh dengan muka tidak senang.

Kau tak boleh berprasangka buruk ketika ia menanyakannya. Hilangkan semua tanda negatif pada ucapan, reaksi dan mimik mukamu. Cobalah untuk mengerti di posisi dia. Jika kau tidak dapat diandalkan untuk menemukan jawabannya. Ia tidak akan pernah lagi mencarinya darimu! Itu sangat berbahaya. Karena kita sama-sama tahu, seperti apa bahaya yang menanti di luar sana.

Kau dan aku harus mempunyai hubungan baik dengan anak. Hubungan yang sangat dekat, sehingga memungkinkan mereka menceritakan apa saja padamu dan padaku. Boleh dibilang pendidikan seks adalah pendidikan karakter. Yup! Jika ia tahu Tuhan memiliki maksud dan tujuan mulia untuk semuanya itu. Pengetahuan ini akan membentuk dan membentengi mereka seumur hidup. 

Pendidikan seks harus kau berikan sejak usia tiga tahun. Ha? Yah, memang begitu. Ketika kau memandikan anakmu yang berumur tiga tahun. Ketika dia 'pipis'. Kau boleh menanyakan padanya. 
+ Itu apa?
= Itu 'titit'
+ Iya 'titit' itu namanya penis. Itu penis, kau tahu itu untuk apa?
= Untuk pipis.
+ Iya benar untuk pipis. Kau tahu siapa yang ciptakan? Tuhan yang menciptakan, dan itu baik. Dengan itu kau bisa pipis. Tuhan menciptakan itu untuk siapa?
= Untuk aku.
+ Ia benar. Tuhan menciptakan hanya untuk kamu seorang. Orang lain tidak boleh memegangnya. Kecuali mama dan papa membantumu pipis. Atau dokter ketika kamu sakit. Oke? Kamu mengerti?

Stop sampai di situ. Ulangi terus percakapan ini setiap dia mandi sampai ia mengerti. Ini juga berguna untuk melindungi mereka dari pelecehan terhadap anak-anak.

Tekankan itu adalah ciptaan Tuhan dan itu baik. Juga sebutkan dengan jelas namanya. Penis untuk laki-laki dan vagina untuk perempuan. Katakan pada anak perempuanmu, "Kamu nanti juga akan menjadi dewasa seperti mama. Kamu akan menjadi seorang mama." Dan pada anak laki-lakimu, "Kamu nanti akan menjadi dewasa seperti papa. Kamu akan menjadi seorang papa"

Seorang ibu memiliki pengalaman dengan anak laki-lakinya yang berumur 5 tahun. Ibu itu yah, yang memberikan seminar ini.
= Ma, temanku yang perempuan pipisnya beda dengan aku. Dia jongkok.
+ Ia berbeda. Kamu laki-laki seperti papa. Dia perempuan seperti mama.
= Seperti apa ma? Bolehkah aku melihat punya mama?

Hah! Kaget dalam hati dan 'syok'. Aku belum siap dapat pertanyaan macam itu. Dari luar sih, terlihat tetap tenang dan sabar.

+ Hmm... tidak boleh. Tapi mama punya gambarnya. Mama akan tunjukkan kepadamu.

Kebetulan saya punya gambar bagan anatomi tubuh. Saya tunjukkan yang itu. Jangan menunjukkan gambar yang terlihat nyata atau bahkan gambar wanita telanjang. Jika tidak ada, coba gambarkan sendiri di kertas secara sederhana. Hanya untuk menunjukkan perbedaannya. 

+ Lubang pipis laki-laki di sini dan perempuan di sana. 

Dia puas dengan jawabanku dan berhenti bertanya. Akupun harus stop sampai di situ. Jangan menjelaskan melebihi keingintahuan mereka. Jelaskan sesuai umur mereka. Jangan membuat mereka sampai melongo.

Jelaskan pada mereka. Jika anak laki-laki katakan, nanti kamu tumbuh dewasa dan menjadi seorang papa. Seperti papamu. Jika perempuan katakan, nanti ketika kamu tumbuh dewasa, kamu akan jadi seorang mama. Seperti mama.

Ada kemungkinan juga mereka tidak berhenti sampai di situ. Bagaimana seorang bayi berada di perut mama? Adakah yang memasukkannya? Atau seekor burung membawanya? Dan pertanyaan yang muncul adalah "Darimana asal bayi?". Untuk anak kecil mereka hanya perlu tahu bahwa ia terdiri dari satu bagian yang sangat kecil dari papa dan satu bagian yang sangat kecil dari mama. Dan anak yang lebih besar kau jelaskan dengan terus terang bahwa penis akan dimasukkan ke dalam vagina lalu sel yang sangat kecil dari papa dan mama bertemu dan jadilah bayi.

Bahkan bukan tak mungkin reaksi mereka adalah "Ih, menjijikkan sekali ya?". 
+ Tidak menjijikkan. Tuhan membuat semuanya baik tepat pada waktunya. Tetapi ingat! Tidak boleh dilakukan sebelum menjadi suami istri. Karena tubuh kita adalah bait Tuhan. Roh Kudus diam dalam diri kita. Tubuh kita bukan milik kita sendiri.

Jaman sekarang anak-anak SD pun sudah memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis di kelas 5 dan 6. Jika kau mengalaminya, berikan tanggapan positif pada anak perempuanmu.

+ Oh, kamu suka sama Dion? Kenapa sih, kamu suka sama dia?
- Ngga tahu ya. Padahal nggak ganteng lho ma. Jelek kok. Tapi dia kalem banget anaknya. Kelihatannya tenang gitu lho. Kalo liat dia rasanya hati jadi tenang.
+ Nggak papa kamu suka sama dia. Itu normal kok. Kalau suka perasaan kamu gimana? Pasti pengin dekat-dekat dia kan? Terus pengin peluk juga kan?
- Hehehe... Iya sih ma. 
+ Menurutmu boleh nggak kamu peluk-peluk dia?

Berikan pertanyaan dan biarkan dia berpikir akibat yang ditimbulkan.

- Mmm... nggak boleh kali ya ma?
+ Ia, karena kamu belum benar-benar dewasa. Jadi belum boleh pacaran. Kamu tahu kan orang yang akan menikah akan berpacaran lebih dulu. Kamu kan belum mau menikah.
- Ia juga ma. Lalu bagaimana?
+ Kamu beserta teman-temanmu boleh mengajak Dion beserta teman-temannya. Tapi jangan hanya berdua ya? Dan jangan ke tempat yang sepi-sepi.

Ketika masa puber. Perubahan hormon mengakibatkan tumbuhnya jakun, perubahan suara dan bulu-bulu halus pada anak laki-laki sementara wanita mengalami menstruasi dan pertumbuhan payudara. 

+ Sekarang kamu sudah tumbuh jadi gadis. Rasanya gimana?
- Risih sih ma, aku nggak nyaman. Tiba-tiba ada gundukan di sini (dada). Lalu waktu lari-lari jadi aneh.
+ Itu artinya kamu bertumbuh menuju wanita dewasa. Boleh nggak kira-kira kalo temanmu suka sama kamu. Terus kamu disentuh dan dipeluk? 

Biarkan ia berpikir.

- Nggak boleh ma.
+ Ia karena nanti yang boleh menyentuh adalah suamimu. 
Lalu coba jelaskan.
+ Hormonmu masih belum stabil. Kalau kamu berpelukan bisa ingin lebih dan lebih lagi. Akhirnya berhubungan seks. Menurutmu boleh nggak?

Selalu tanyakan dampaknya dan biarkan ia berpikir.

- Ngga ma.
+ Kenapa?
- Bisa hamil dan mencemari tubuh. Merusak masa depan.
+ Iya, karena jika mendukakan Roh Kudus, ia akan meninggalkanmu. Tubuhmu nanti hanya dipersembahkan untuk suamimu.

Ada perumpamaan yang sangat baik. Ini membuat semuanya menjadi mudah ketika kita menjelaskan soal hubungan seks pada anak-anak remaja. Sebaiknya kau menjelaskan saat menghadiri resepsi pernikahan. Katakan padanya seperti ini:

+ Wah, semua orang bawa kado atau angpao. Mereka memberikan hanya untuk sepasang pengantin itu. Tahukah kamu? Tuhan juga membawa kado untuk mereka.
- Apa kadonya Tuhan?
+ Tuhan memberikan khusus untuk pengantin itu. Orang lain tidak boleh. Kamu juga tidak boleh. Kadonya adalah seks.

Pembicaraan seperti ini menjadi alarm pengingat bahwa hanya orang-orang yang sudah menjadi suami istri yang boleh melakukannya. Ia akan ingat, Ah mama pernah bilang tidak boleh jika belum menjadi suami istri. Sebaiknya sih, mama memberitahu anak perempuannya dan papa memberitahu anak laki-lakinya.