Tuesday, January 24, 2017

Perubahan Nasib

Seorang anak dikeluarkan berkali-kali dari sekolah. Sekolah terakhir yang dimasukinya mengalami hal yang sama. Guru-guru tidak sanggup mengajarnya. Kata bodoh seakan tidak cukup untuk menggambarkannya. Bahkan ayahnya setuju dengan ungkapan amat sangat bodoh sekali. Namun ibunya, setelah menerima surat pemberitahuan dari sekolah untuk memulangkan anaknya, tidak menyerah begitu saja. Nama ibu ini adalah Nancy Matthew Edison. Ia terus berjuang dan anaknya kemudian menjadi seorang penemu yang dikenang sepanjang masa. Nama anak ini adalah Thomas Alfa Edison.

Jika ibu ini menyerah, dan anak itupun menyerah, maka mungkin anak tersebut benar-benar tidak menjadi apa-apa. Namun ibunya memilih untuk menolak nasib buruk si anak, dan anaknya pun berjuang mengubah nasib buruknya.

Secara manusia iya, jelas akan gagal. Tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Secara ilmu kedokteran iya, jelas ia sudah tidak ada harapan. Namun Tuhan bisa mengubah semuanya. Secara manusia sudah tidak ada kecocokan, namun Tuhan sanggup memulihkan semuanya.

Menolak Nasib Buruk

Yabes artinya penderitaan, dukacita, kesakitan. Seorang ibu melahirkan dengan sangat sakit memberi nama Yabes pada anaknya. Jadi sejak kecil ia dipanggil kesakitan, penderitaan, dukacita. Ia dilahirkan dengan nasib yang jelek. Teman-temannya akan melabeli dia orang yang menderita. Gurunya akan mengabsen dan memanggilnya penderitaan, mungkin ia akan malu untuk mengangkat tangannya atau menjawab. Orang-orang melabelinya dukacita. Orang yang sial, tidak punya masa depan. Namun Yabes menolak nasib buruknya.

Ia tidak mengaminkan perkataan-perkataan semua orang disekitarnya. Ia memilih untuk melawan nasibnya. "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya". Ia menggemakan perkataan yang positif. Mematahkan nasib jelek dengan perkataan iman dari dasar hati.

Yabes menaikkan doa yang berani. Ia berseru pada Allah, "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari malapetaka sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.

Dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Ini adalah kunci mematahkan nasib jelek. Coba kau bayangkan jika ada lima bersaudara yang gagah berani. Satu orang tidak dianggap oleh orang tuanya. Seperti Yusuf yang hanya dipercaya 2 atau 3 ekor kambing domba. Kira-kira orang yang tidak berguna ini akan mendapatkan bagian warisan yang banyak atau sedikit? Dibanding dengan saudara-saudaranya ia paling sedikit, sepetak tanah. Mungkin ia akan berdoa seperti ini, "Semoga orang tuaku menambahi warisannya sehingga tidak terlalu sedikit."

Namun Yabes tidak seperti itu, ia menaikkan doa dengan berani bukan doa yang lemah. Meminta Tuhan yang memperluas wilayahnya. Bukan meminta berkat yang cukup tetapi yang berlimpah-limpah. Tuhan menyukai doa yang berani. Ingat Yabes yang meminta, yabes adalah dukacita, penderitaan. Dalam keadaan terpuruk ia meminta dengan keberanian luar biasa.

"Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu". Itulah level Tuhan, level dunia. Doa yang berani mendatangkan kemenangan yang gilang gemilang.

Nasibku bukan nasib sial lagi. Nasibku adalah nasib yang berkemenangan.

Saturday, January 21, 2017

Kisah Sekantong Kentang

Suatu hari seorang guru memberikan perintah kepada anak-anak didiknya yang duduk dikelas 4. "Besok kalian ditugaskan membawa kentang. Caranya, hari ini kali mencatat siapa saja teman yang kalian ingat pernah membuat marah atau jengkel. Tulislah satu nama dalam satu kentang. Semakin banyak nama yang kalian kumpulkan, semakin banyak pula kentang yang harus kalian bawa."

Anak-anak mendengarkan dengan seksama lalu tertawa kegirangan. Mereka belum pernah mendapat tugas seperti itu, sehingga berpikir tentu permainan ini sangat mengasyikkan. Maka mulailah mereka menulis nama teman-teman mereka, sebanyak yang mereka ingat. Ada yang menulis 5 nama, 10 nama bahkan ada yang 20 nama! Mereka pulang dengan bersemangat, membawa secarik kertas berisi nama teman-teman dan menceritakan kepada orang tua mereka dengan bersemangat.

Maka keesokan harinya dimulailah proyek kentang di sekolah. Pak guru memasuki kelas dan setiap anak membawa kentangnya masing-masing tanpa ada yang kelupaan. Kata Pak Guru, " Mulai hari ini, kentang-kentang itu harus kalian bawa kemanapun kalian pergi, makan, tidur, belajar, bermain, bahkan ke kamar mandi kalian tidak boleh meninggalkan mereka selama satu bulan penuh. Apakah kalian siap?". "Siappp..., sahut mereka dengan sorak sorai.

Hari pertama mereka semangat sekali membawa kentang mereka kemana-mana. Tiga hari berlalu mereka masih melakukannya dengan gembira. Tetapi ketika dua minggu telah berlalu, kentang-kentang  itu mulai membusuk dan mengeluarkan cairan. Mereka mulai tidak nyaman, terganggu, merasa kentang-kentang itu terlalu berat dan mulai mengomel. Tidak konsentrasi belajar karena bau kentang busuk. Di rumah bau kentang busuk, di sekolah juga bau kentang busuk, ketika makan juga bau kentang busuk. Hal itu sangat mengganggu mereka sampai-sampai beberapa jatuh sakit.

Ketika genap satu bulan, Pak Guru membolehkan anak-anak membuang kentang-kentang itu. Mereka melakukannya dengan kegirangan. "Horeeee.... akhirnya aku tidak usah mengangkat berat-berat. Tidak usah mencium bau busuk. Dapat tidur dengan nyenyak". Banyak lagi ungkapan kegembiraan mereka.

Sebenarnya seperti itulah rasa sakit hati dan terluka yang kita ingat dan bawa-bawa seumur hidup kita. Awalnya memang wajar, kita marah, terluka dan kecewa. Namun kekecewaan yang kita bawa kemana-mana. Yang kita ingat sepanjang umur kita, akhirnya berbalik melukai diri kita sendiri.

Kita kecewa dan rasa sakit hatinya terasa begitu segar. Padahal kejadiannya berlangsung sepuluh tahun yang lalu. Saar atau tidak, seluruh tenaga dan perhatian kita akan terkuras melalui hal-hal negatif. Kita akan kehilangan banyak hal indah yang seharusnya kita dapatkan.

Jika baru sebulan kalian membawa kentang-kentang itu. Coba bayangkan jika bertahun-tahun. Ada berapa hal baik, kesempatan baik, berkat terlepas dari tangan kalian?

Itu gambaran bila kau masih menyimpan kekecewaan, iri hati, trauma masa lalu dan amara dalam hatimu. Semakin lama kau menyimpannya, semua itu akan membusuk dan merampas anugerah yang tersedia buatmu. Jika kau masih sulit melakukannya, berdoalah minta kekuatan dari Tuhan unuk memampukanmu. Dan bersiap-siaplah mengalami favor Tuhan dalam hidup Anda.


Wednesday, January 18, 2017

Favor


Kehidupan kita tidak selalu mulus. Setiap orang memiliki jalanannya sendiri dengan bebatuannya. Tuhan tidak pernah menjanjikan langit selalu biru. Namun Tuhan berjanji akan selalu menyertai kita. Tuhan juga tidak berjanji jalanan kita selalu rata. Tetapi Tuhan berjanji akan selalu memberikan kekuatan.

Berbeda dengan iblis, ia selalu mencari celah sekecil apapun itu untuk menghancurkan hidup kita. Mencari segala cara melalui orang-orang di sekitar kita yang secara sengaja atau tidak menyakiti hati kita. Kesalahan orang-orang itu pastilah akan berlalu. Orangnya telah lupa. Mungkin saja segala kata-kata yang menyakitkan itu telah terucap sepuluh tahun yang lalu. Tetapi kita mengingatnya dan terasa begitu segar. Seakan-akan baru saja terjadi.

Itulah negatifitas yang menguasai hati dan hidup kita. Jika kita tidak membuangnya, ia akan membunuh hidup kita. Bahkan menghancurkan masa depan kita dan menutup semua pintu-pintu berkat. Stop untuk menuntut dan melihat keburukan orang lain. Stop untuk meminta penghargaan dari orang lain.

Start untuk memulai hidup baru. Start untuk menghargai orang lain. Start untuk membantu orang lain. Fokus hanya pada hal-hal positif. Fokus pada rencana Tuhan. Fokus pada kebaikan Tuhan. Hal-hal positif menarik favor Tuhan dalam hidup kita.

Negatifitas sebaliknya menarik hal-hal buruk. Menarik sakit penyakit. Entah kenapa banyak ibu-ibu ini, sudah tahu kekurangan suaminya, tapi malah di "zoom... zoom... zoom". Seperti sehelai kertas putih dengan titik hitam ditengahnya. Yang kita lihat bukannya kertas yang putihnya luas melainkan satu titik hitam. Atau yang lebih mengherankan banyak orang ini hobi "koleksi kekecewaan". Kekecewaan kok dikoleksi?

Ketika iblis berhasil menemukan celah, ia akan membunuh kasih dalam hidupmu. Luka yang ada menjadi semakin dalam dan lebih dalam membuat gelap mata. Dan 99% keputusan yang salah dibuat saat kita marah atau kondisi hati yang salah. Ketika hidup kita dalam bayang-bayang kegelapan, kita telah kalah perang. Damai sejahtera hilang.

Jika negatifitas menarik hal buruk, positifitas menarik favor Tuhan. Bagaimana cara menarik semut untuk datang ke rumah kita? Apakah dengan memanggil-manggil? Tentu tidak, cukup taruh gula maka mereka datang. Bagaimana cara menarik burung walet? Apakah dengan memanggil mereka juga?

Demikian juga untuk menarik favor Tuhan. Keberuntungan tidak datang karena kebetulan. Jika tidak percaya coba kau dekati orang yang penuh keberuntungan. Hidupnya juga dipenuhi hal-hal positif dan ucapan syukur. Di tahun 2017 ini mari kita buang segala hal yang negatif.