Friday, December 30, 2016

Berani Bermimpi Lebih

Kapasitas kita berbeda dengan kapasitas Tuhan. Kadang cita-cita, kubayangkan seberapa jauh aku sanggup merengkuhnya. Seberapa besar kemampuan yang kau miliki. Menjadi landasan dasar munculnya suatu keinginan dan cita-cita.

Kita lupa, Tuhan yang Maha Bisa telah menyertai perjalanan kira sampai sekarang. Aku lupa, Tuhan yang Maha Mampu sanggup mengubah hidupku. Kamu juga lupa, Tuhan yang Maha Kuasa sanggup mengabulkan apa saja keinginanmu.

Ketika membaca kisah Elia dan Elisa. Betapa Elia Nabi terbesar yang pernah hidup di jaman itu. Mungkin jika aku adalah Elisa, memiliki setengah kemampuan Elia membuatku sangat puas. Mungkin jika kau Elisa, menyamai kemampuannya akan membuatmu tersenyum bangga. Tetapi tidak untuk Elisa! Urapan dobel porsi. Sesuatu yang jauh dari bayangan kita. Bahkan takut untuk kita mimpikan. Telah menjadi mimpi Elisa.

Bukan hanya setengah kemampuannya. Bukan hanya kemampuam yang sama. Bahkan lebih dari itu. Dua kali lipat kemampuan yang lebih baik. Beranikah kau dan aku memimpikan itu? Impian besar yang membuat kita merasa sangat kecil? Yang seakan-akan tidak sanggup kita lakukan?

Nyatanya Elisa berani dan berhasil mendapatkannya. Tentu saja dengan benar-benar mengikuti Elia dari dekat dan menempel padanya. Seperti kita dengan dengan Tuhan dan menempel pada-Nya.

Saturday, December 17, 2016

Stamina untuk Terobosan Besar


Hari ini aku ingin menyambung perjalanan dari Gilgal ke Betel dan Yerikho. Memulai suatu permulaan baru tentu sangat menyenangkan untukku. Tapi aku tahu, tidak hanya memulai saja. Kita juga harus menyelesaikannya. Ibarat bepergian keluar kota menaiki mobil, kita membutuhkan bensin untuk melanjutkan perjalanan. Dan untuk melanjutkan suatu permulaan baru kau membutuhkan stamina.

Tanpa stamina semua yang kau mulai bisa terhenti, stagnasi dan tak menghasilkan apa-apa. Aku butuh kekuatan dan keinginan yang menyala-nyala. Begitu pula dengan kau. Elisa dalam kisah kemarin punya keinginan yang menyala-nyala. "Nggak cukup hanya sampai ke Gilgal! Aku harus ke Betel! Nggak cukup hanya di Betel! Aku harus ke Yerikho! Dan nggak cukup hanya sampai Yerikho! Aku akan mengejar terus sampai urapan dobel porsi itu jadi milikku!"

Rintangan apapun! Halangan apapun! Aku tetap maju sampai aku menang! Jika kita mau mengalami terobosan kehidupan besar, kobarkanlah keinginan yang menyala-nyala. Semangat yang luar biasa. Tuhan itu memampukan kau untuk melewati batas yang kau tetapkan sendiri. Selama kau mau!

Jika aku loyo, "Ya sudah, seperti ini saja sudah cukup. Yang penting bisa makan dan minum". Atau yang menjadi pengusaha, "Ya, sekarang semua sudah cukuplah. Apalagi yang mau dikejar? Yang penting hidup tenang menikmati hari tua. "No, no, no... Kontrakmu belum habis, begitu juga kontrakku masih diperpanjang dan Tuhan belum memanggil kita pulang.

Itulah musuh terbesar pertama di Betel. Namanya adalah kenyamanan. Aku sudah enak. Kau sudah ada di "comfort zone".  Untuk apa aku ambil resiko dan berkorban lebih banyak. Setelah itu kemajuan kita berhenti. Selamanya tidak ada terobosan. Maukah kau seperti itu?

Jangan ijinkan kenyamananmu merampas terobosan yang lebih besar yang sudah Tuhan rencanakan bagimu. Kalahkan kenyamanan, terus melangkah maju lagi dan alami keajaiban Tuhan yang luar biasa.

Ada suatu kisah, seorang ada yang memprotes ayahnya. "Yah, aku capek belajar, harus sekolah, lalu pulang masih belajar lagi, mengulang-ulang yang telah kupelajari. Lebih enak temanku, ia bebas bermain-main dan menonton. Tidak sepertiku."
"Yah, aku capek harus membantu membersihkan rumah. Lebih enak temanku, ia punya pembantu, tidak usah melakukan pekerjaan melelahkan ini".
"Yah, aku capek harus hemat-hemat, harus menabung, enakan temanku, ia bebaskan membeli apa saja dan menghabiskan uang jajannya."
"Yah, aku capek harus jaga sikap. Bersikap manis, sopan dan menahan diri untuk tidak melakukan semua keinginanku. Pokoknya aku capek!"

Ayahnya tersenyum mendengarnya. "Ayo, ikut aku! Kita akan pergi ke suatu tempat."
"Kemana?", tanya anaknya keheranan. "Ikuti saja, nanti kau akan tahu.", ujat ayahnya bersemangat. Si anakpun mengikuti ayahnya pergi. Ternyata jalan yang diambil sangat buruk dan panjang, berbatu-batu, sempit, licin, curam, naik dan turun, becek-becek. Mengalami hal ini, si anak protes lagi. "Mau kemana sih yah? Mengapa jalannya sesulit ini? Kakiku pegal, becek-becek, tidak menyenangkan."
"Sabar aja, sebentar lagi kita sampai.", sahut ayahnya tenang.

Singkat cerita, mereka tiba di suatu tempat. Tempat yang indah yang sukar dilukiskan dengan kata-kata. Begitu hijau, begitu segar dan bersih dengan suara air, kicau burung dan tak ada seorangpun selain mereka di sana! "Bagaimana tempat yang seindah ini, tidak ada orang selain kita, Yah? Keindahannya melebihi sukarnya perjalanan yang kita lewati tadi."

"Banyak orang mau melihat keindahan ini, tetapi tidak mau berjuang melalui perjalanan terjal yang kita lewati tadi. Banyak orang menginginkan hasil yang baik, tetapi tidak mau mengusahakannya. Banyak orang tidak mau berjuang, tetapi mau hasilnya. Itulah sebabnya, hanya ada kita di sini.", sahut ayahnya sabar.

Untuk mencapai semua itu kita harus "bertahan sampai akhir". Saat kau dan aku ingin memiliki stamina yang cukup untuk mengalami terobosan besar, kita butuh keyakinan, kita butuh iman untuk tetap bertahan sampai titik terakhir. Sebab musuh terbesar kedua saat kita berada di Betel adalah keputusasaan.

Semua orang tahu tentang kisah bangsa Israel yang merebut tanah perjanjian. Namun kebanyakan orang tidak memperhatikan iman yang di miliki oleh mereka. Ketika menghadapi masalah yang besar, musuh-musuh raksasa, ketika hati mereka sesaat merasa gentar menghadapi tekanan yang besar. Kadang semua orang merasa begitu, seperti tidak ada lagi kekuatan yang tersisa.

Semua orang juga tahu kisah Abraham. Ia menanti dengan sabar dan dengan demikian memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya. Walaupun usianya tidak lagi memungkinkan, 90 tahun! Sementara istrinya mandul, sudah tidak haid. Ia tetap percaya dan tidak putus asa. Hal yang sulit dilakukan banyak orang.

Kekuatan dibangun melalui tekanan. Kau dan aku juga tahu. Namun walaupun otak kita sudah pintar dan mengerti akan hal itu, hati kita masih kurang pintar. Ketika ujian datang kita malah sering memilih untuk memiliki keputusasaan. Mulai sekarang jangan lakukan itu. Kau dan aku harus memiliki keyakinan. Kekuatan memang dibangun melalui tekanan. Seperti atlet-atlet, itu adalah latihan otot supaya otot iman kita makin terbentuk. Tekanan-tekanan itu tidak akan menghancurkan kita. Ia berjalan bersama kita. Tekanan yang lebih kuat, membentuk kita lebih kuat.

Tempat ketiga untuk memasuki terobosan adalah Yerikho. A place of spiritual warfare. Tempat di mana Yesus digoda iblis saat berpuasa 40 hari. Arena perang pertama yang harus dilalui Bangsa Israel sebelum merebut Tanah Kanaan. Inilah tempat kita diserang! Iblis dengan segala kekuatannya akan menyerang kita. Namun kita juga harus ingat, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Jika masalah yang datang teramat besar, jangan melihat masalahnya, lihat Tuhan yang lebih besar. Jangan kau dan aku melarikan diri dikejar-kejar masalah. Daripada begitu, lebih baik kita menjadi orang yang membuat masalah tunggang langgang dari hidup kita.

Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Meski seringkali, ketika sedang berjuang menghadapi kehidupan, kita cenderung merasa ditinggalkan. Beratnya tantangan dan permasalahan yang berat menghadang kerap membuat kita gentar. Semakin kita mengamati besarnya berbagai rintangan yang berada di hadapan kita, semakin bertambah besar semuanya itu dalam pandangan kita. Ketika Yosua telah berada di dekat Yerikho, kota benteng terkuat di tanah perjanjian, mungkin itulah yang dirasakan olehnya. Kini tinggal selangkah lagi untuk masuk dan merebut apa yang telah Tuhan janjikan, tetapi itu juga berarti ia kian mendekati raksasa-raksasa besar penguasa tanah Kanaan. Sangat manusiawi jika saat itu ia merasa goyah. Sampai ia melayangkan pandangannya dari Yerikho sampai kepada Panglima Balatentara TUHAN yang berdiri didepannya dengan pedang terhunus di tangan-Nya. Seakan mengatakan, "Tenanglah, Aku ada di sini dan siap untuk berperang bersamamu." Bukan hanya menyatakan kehadiran-Nya, tetapi Tuhan juga memberitahukan Yosua langkah-langkah yang harus dilakukannya demi memenangkan pertempuran tersebut. Yaitu dengan mengitari kota Yerikho sebanyak tiga belas kali selama tujuh hari lamanya. Sungguh strategi perang yang tidak masuk akal di mata manusia, tetapi Yosua mematuhinya.

Setelah itu Yosua dan bangsa Israel yang dipimpinnya menuliskan sejarah yang paling fenomenal. Tidak pernah terjadi dalam sejarah manusia, sebelum dan sesudah itu, sebuah benteng yang terkenal karena kekokohannya dirobohkan hanya dengan dikeliligi berarak-arakan.

Kita ada di tengah peperangan roh yang kebanyakan orang tidak sadar. Peperangan itu adalah antara kita, yang termasuk dalam Kerajaan Allah, melawan iblis yang menguasai Kerajaan Kegelapan. Sadarlah dan berjaga-jagalah, lawanmu si iblis berjalan seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Ini berarti ada yang dapat ditelannya dan ada yang tidak. Sadar dan berjaga-jaga, orang-orang yang ini tidak akan terkecoh sama sekali.

Ia akan menyerang dimensi jasmani, jiwa dan roh. Kedengarannya memang aneh, karena itu banyak orang tidak sadar dan berjaga-jaga. Contoh penyerangan dalam dimensi roh. Ada orang yang sakit dan tidak bisa berkarya apapun. Ia diserang secara roh. Setelah roh itu diusir keluar dari dalam tubuhnya, ia kembali normal dan dapat beraktivitas maksimal. Tetapi dapat juga telak-telak secara jasmani. Hidup secara serampangan, makan makanan tanpa tahu ada zat-zat apa yang ada didalamnya, yang penting enak. Semua makanan tidak sehat memang dibuat seenak mungkin sehingga kita mau memakannya. Banyak orang tentu mau makan makanan ini.

Bila kau memancing, kau akan memberi umpan pada kailnya atau langsung kau berikan kailnya saja? Tentu saja dengan umpan yang gemuk dan menari-nari, sehingga sewaktu si ikan melihatnya ia akan berkata, "Wow, kelihatannya lezat sekali!". Jika hanya kau berikan mata kail saja dan si ikan masih mau memakannya, itu namanya ikannya kegoblokan.

Kau dan aku pastu memiliki cara hidup yang berbeda dengan kebanyakan orang jika kita sadar ada dalam peperangan roh.

Senjata yang kita pakai dalam peperangan roh adalah Firman. Di Yerikho, Yesus ketika menghadapi peperangan roh dengan setan, Ia selalu menjawab dengan :"Ada tertulis...". Yosua juga sama, ia menang dalam peperangan roh di Yerikho dengan Firman, yaitu pedang roh. Itu sebabnya penting bagi kita untuk terus membaca Firman setiap pagi hari.

Thursday, December 8, 2016

Pojok Berantakan


Satu waktu ketika anak-anak sedang bertumbuh, membersihkan rumah adalah seperti memandikan mereka, sementara mereka main hujan-hujanan di tanah becek. 

Mengajari dan membacakan pelajaran untuk mereka, setelah hampir selesai dan ternyata aku tidak didengarkan sama sekali. Memanggil namanya dan menyuruh mereka melakukan sesuatu, lalu tidak ada jawaban. Padahal kupastikan aku mengulangnya lebih dari 3 kali. Kurasa kupingnya ketinggalan entah di mana...

Aku tahu pasti momen-momen ini akan berakhir ketika mereka beranjak dewasa. Dan waktu itu kurasa aku akan merindukannya. Namun entah kenapa kali ini kesabaranku habis. Dan biasanya selalu begitu. Panggilan lemah lembut berubah jadi emosi. Lalu aku jadi berteriak-teriak tidak jelas. Entah terlalu banyak teori yang berbeda dengan kenyataan. Atau aku yang tidak bisa menerima kenyataan hidup, ketika mereka tidak melakukan sesuai keinginanku.

Aku mencintai rumah yang rapi dan bersih. Kurasa semua orang demikian. Sayangnya sejak kelahiran anak pertama, aku selalu kehabisan waktu, sampai sekarang. Rasanya banyak sekali hal-hal yang harus kukerjakan. Tugas-tugas yang harus kutunaikan. Namun tak kunjung selesai dan tak pernah selesai. Semuanya selalu kembali begitu cepat.

Pakaian kotor yang menggunung dengan cepat, sepatu-sepatu yang berserakan di depan pintu, mainan-mainan yang berserakan di lantai. Ketika kubereskan, aku tahu itu tidak akan bertahan lama. Sampai akhirnya kuberikan satu ruang yang cukup besar untuk mereka belajar dan bermain. Ruang itu kuberi nama "Pojok Berantakan". Rasanya begitu keren ketika aku menemukan ide itu.

Yah, tapi aku berterima kasih pada Tuhan, jika saat ini hidup dengan baik di tengah kekacauan ini. Itu karena Tuhan mengaruniaiku sebuah keluarga yang sangat aku cintai. Dan semua ini adalah bukti bahwa aku diberkati.

Wednesday, December 7, 2016

A New Beginning


Jika kau ingat suatu kisah yang menceritakan seorang guru dan murid. Aku tahu kau mengingatnya, kisah Elia bertemu dengan muridnya Elisa. Waktu itu ia bertemu Elisa sedang membajak dengan 12 pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang ke-12. Elia lewat didekatnya lalu melemparkan jubahnya pada Elisa. Lalu Elisa langsung meninggalkan lembunya dan berlari mengikuti Elia. Ia berkata, "Biarkan aku mencium ayah dan ibuku dulu, lalu aku akan mengikuti engkau".

"Baiklah, pulanglah dahulu dan ingat yang sudah kulakukan padamu", jawab Elia. Elisa berbalik, mengambil pasangan lembu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dan memakai bajak lembu itu sebagai kayu  api. Ia memberikan pada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu Elisa bersiap-siap, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.

Sebelumnya Elia telah bertemu Tuhan. Ia memberitahukan kepadanya untuk menjadikan Elisa sebagai muridnya. Inilah yang harus diingat Elisa. Elia melempar jubahnya. Bukan jubah biasa, ini adalah jubah kenabian. Melempar jubah bukan tanpa maksud. Jubah berbicara, "Kamu telah dipilih untuk menjadi nabi yang hebat! Kamu akan menjadi penerusku." Elisa menerima tanpa berpikir panjang. Bagaimana caranya menjadi nabi? Sedangkan di keluargaku nggak ada keturunan nabi? Apakah aku bisa? Aku tidak tahu caranya. Elisa langsung merespon.

Jika dahulu Elisa mendengar cerita tentang Elia. Sebatas mengagumi. Ibarat memandang dari kejauhan. Ketika benar-benar bertemu, ia tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia menerima jubah yang dilempar. Musim terobosan sudah tiba! Namun ia mengerti, semua memiliki prosesnya. Elisa tidak secara tiba-tiba menjadi nabi yang hebat atau mendadak bisa melakukan mujizat. Yang terjadi malahan, ia segera mengikuti Elia dan menjadi pelayannya. Ada 4 perjalanan yang ia lalui untuk menerima penggenapan pesan Tuhan tersebut. Gilgal - Betel - Yerikho - Sungai Yordan. Elisa melalui semuanya itu.

Lalu menjelang saatnya Tuhan mau menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, saat itu Elia dan Elisa sedang berjalan ke Gilgal. Gilgal memiliki arti "cela Mesir" dihapuskan.

Ini berhubungan dengan kisah yang Ketika Bangsa Israel menjadi budak selama ratusan tahun, tepatnya 430 tahun. Mereka menjadi bangsa tertindas, dipermalukan, tidak memiliki pengharapan dan masa depan. Musa memimpin mereka keluar dari Mesir dan berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun. Waktu mereka di padang gurun, mereka masih membawa "cela Mesir" itu. Walaupun secara fisik mereka tidak lagi di Mesir. Seperti nasib orang yang bertahun-tahun mengikuti Tuhan, namun seakan-akan hidup di bawah kutukan. Cela Mesir masih ditanggung. Baru setelah mereka sampai di Kanaan, tanah perjanjian yang diberikan Tuhan, cela Mesir dihapuskan. Itu sebabnya tempat itu disebutkan Gilgal.

Gilgal itu bicara tentang posisi rohani bukan situasi jasmani. Melangkahkan kaki ke Gilgal artinya kau membuat keputusan dalam hati untuk mengambil posisi rohani sesuai dengan janji Tuhan. Sekalipun kenyataannya sangat berkebalikan dengan situasi jasmanimu sekarang.

Kau percaya Tuhan memberkati hidupmu. Aku juga percaya Tuhan memberkati hidupku. Namun nyatanya kita pas-pasan. Sudah irit-irit, pangkas sana sini. Apalagi yang mau dipangkas? Rasanya kita masih hidup dalam cela Mesir itu. Keluargaku memiliki hubungan yang tidak baik. Anak-anakku memberontak. Dan banyak persoalan lain. Hutang yang makin mengembang ke kanan dan ke kiri atau hubungan yang tidak harmonis.

Ada sebuah kisah tentang anak pemilik restoran. Sang ayah tidak mau langsung menyerahkan usaha begitu saja. Mereka ingin mendidik anaknya bekerja dari nol. Maka mulailah si anak di suruh ini itu. Mencuci piring bertumpuk-tumpuk. Melayani tamu, mencatat pesanan, memasak, bahkan membersihkan meja dan lantai.

Lalu anak ini sangat jengkel. Mengerjakan semuanya dengan serampangan. Berpikir orang tuanya tidak menyayangi dan peduli padanya. Sampai suatu saat ia mendengar percakapan orang tuanya. "Bagaimana anak kita ini? Aku ingin mendidik dia untuk menguasai semua hal. Setiap sudut di restoran ini. Sehingga suatu saat ketika ia telah siap, dan kita serahkan restoran ini untuk dikelola, restoran ini bisa berkembang luar biasa. Melebihi saat ini."

Saat mendengarnya, pikirannya jadi terbuka. Sekarang ia mengerti maksud orang tuanya. Walaupun mungkin sebelumnya ia pernah mendengar penjelasan orang tuanya, tetapi pikirannya belum terbuka. Kadang pikiran kita juga seperti itu. Mampet. Tapi saat terbuka kita mengerti maksud dan rencana Tuhan itu indah. Tuhan selalu merencanakan hati depan yang baik, bukan rencana kecelakaan!

Sang anak yang awalnya malas-malasan, sekarang berubah total. Ia mengerjakan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan semuanya berhasil dengan baik. Walaupun sekarang ia adalah pelayan restoran. Ia mengerti bahwa suatu saat ia akan menjadi pemiliknya! Ia sendiri yang akan mengelola restorannya. Ia mengambil posisi iman, walaupun keadaan belum berubah. Ia masih menjadi pelayan restoran.

Abram dan Sarai sudah berusia lanjut. Lagipula mandul. Secara jasmani.. Tidak mungkin punya anak! Tapi Allah mengubah namanya menjadi Abraham yang berarti Bapa banyak bangsa dan Sara yang berarti Ibu banyak bangsa. Waktu gelarnya diganti, mereka dalam posisi tidak punya anak, usianya sudah 90 tahun dan rahim Sara telah tertutup! Tetapi Tuhan telah mengganti nama mereka menjadi Bapa banyak bangsa dan Ibu banyak bangsa. Secara kasat mata, keadaan mereka masih Abram dan Sarai. Mereka memilih percaya dan mengambil posisi iman walau keadaan belum berubah.

Gideon anak terkecil dari suku terkecil, tidak memiliki prestasi apapun dan ia seorang penakut. Tuhan memanggilnya pahlawan yang gagah berani, pada waktu ia mengambil remah-remah gandum orang Midian dengan ketakutan! Dan Gideon memilih percaya, lalu mengambil posisi iman walau kenyataannya ia masih muda dan penakut.

Kau sadar tidak? Allah menggelari kita sebelum kita jadi apa-apa, sedangkan manusia menggelari kita setelah kita melakukannya. Abraham dan Sara sudah digelari bahkan sebelum mereka punya anak. Berbeda dengan manusia. Mereka memberi gelar sukses setelah kita benar-benar sukses dan berjuang keras. Orang-orang memberi pernyataan kau telah sembuh, jika dokter telah menyatakan kau sembuh. Tuhan menggelari kau sukses, sebelum kau jadi apa-apa, dan menyatakan kesembuhanku sebelum dokter menyatakannya. Tuhan ingin kau mengambil langkah iman untuk percaya bahwa kau telah sukses sementara kau masih berusaha. Tuhan menggelariku telah sembuh karena Ia ingin aku percaya bilur-bilurnya telah menyembuhkanku.

Ketika kau dan aku mengambil posisi rohani yang benar untuk mempercayai janji dan pesan Tuhan, maka iman akan menarik kuasa Allah yang besar bekerja dalam hidup kita. Seperti Abraham dan Sara percaya dan mengambil posisi rohani sebagai bapa banyak bangsa dan ibu banyak bangsa. Seperti Gideon yang percaya ia adalah pahlawan gagah berani. Demikian juga kau dan aku seharusnya. Itulah cara kerja Tuhan.

Namun untuk lulus ujian Gilgal, semua itu ada persyaratannya. Tentu saja ada yang lulus dan ada yang gagal. Di bawah pimpinan Yosua, Bangsa Israel berhasil lulus ujian di Gilgal, dan menghapuskan cela Mesir. Di bawah pimpinan Musa, mereka gagal dan berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun. Elisa berhasil lulus ujian Gilgal dan mendapat berkat 2 kali lipat, tetapi Gehazi murid Elisa, gagal dan tidak mendapatkan apa-apa.

Kau mungkin juga tau kisahnya. Ketika Elisa di suruh meninggalkan Elia di Gilgal, Betel, Yerikho. Pokoknya Elisa tidak mau! Ia menempel terus kayak perangko. Elisa menempel mengikuti Elia kemana-mana. Elisa sadar jika ia berada di dekat Elia, perubahan, transformasi dan kuasa Allah bekerja, sehingga ia berhasil di Gilgal. Elia sendiri memiliki arti Tuhan adalah Allah. 

Kurasa ini berhubungan dengan menempelnya Elisa pada Elia. Inilah persyaratan lulus ujian Gilgal. Menempel pada Tuhan. Inilah perbedaan, melihat dari jauh dengan menempel. Mungkin kau kenal Tuhan dan tahu. Tapi nggak nempel. Seperti ranting terpisah dari batang pokok. Menjadi jadi kering. Tidak ada harapan atau perubahan. Beda kalau nempel, berdaun lebat dan berbuah-buah. Mendapatkan semua aliran makanan yang dibutuhkan. Sementara kita menempel erat dengan Roh Kudus, kuasa-Nya akan mengalir, kita terima dan cela Mesir dihapuskan. Perumpamaan yang lebih mudah adalah charge handpone. Tanpa aliran listrik, bagaimana bisa dapat suplai baterai? 

Juga seperti orang menggali sumur. 2 meter belum ada air, 5 meter masih kering, 10 meter tidak terlihat apa-apa. Kau terus menggali sampai di satu titik air itu memancar keluar. Sampai di satu titik caramu mengelola keuangan berubah total.

Mungkin saat ini kau masi jatuh bangun dalam dosa. mungkin saat ini keadaan perekonomianmu belum berubah. Mungkin saat ini hubungan dengan pasanganmu masih buruk. Namun saat kita mengambil posisi iman dan mempercayainya. Entah bagaimana caranya, di satu titik semuanya berbalik. Di satu titik semuanya berubah. Hubungan dengan pasangan yang selalu ribut tiba-tiba menjadi harmonis. Keuangan yang morat marit tiba-tiba menjadi berlimpah. Dan kau telah mengelola keuanganmu dengan cara yang sama sekali baru. Berbeda dengan sebelumnya. Lalu entah bagaimana keterikatanmu pada dosa pornografi tiba-tiba lenyap begitu saja. Saat sebelumnya kau tidak mampu melepaskannya. Hubungan terlarang telah selesai begitu saja. Atau ketergantungan pada rokok hilang begitu saja. Semua itu adalah kerja Roh Kudus. Ketika kita mengambil posisi iman Roh Kudus mulai bekerja, walaupun saat itu keadaan masih sama.

Di sana juga dikisahkan, Elisa menyembelih lembunya. Ini berbicara tentang menyembelih kedagingan kita supaya kita bisa menempel pada Tuhan. Nggak mungkin kan Elisa membajak sambil mengikuti Elia? Kalau sambil membajak, bagaimana ia bisa mengikuti Elia? Untuk menempel pada Tuhan, kita harus bersedia meninggalkan hal-hal tertentu. Meninggalkan kebiasaan kita atau cara berpikir kita yang sekarang. Kau dan aku juga harus bersedia berubah.

Ini seperti mengganti menu makan enak dengan menu makan sehat. Lidah kita yang terbiasa mengecap makanan berlemak, berbumbu, berminyak. Tiba-tiba diganti dengan menu rebus dan kukus tanpa bumbu. Tidak mudah. Namun untuk hidup lebih sehat. Menghindari penyakit-penyakit yang muncul, kita harus melakukannya. Meninggalkan kenikmatan yang kita rasakan sebelumnya. Dan menemukan ternyata tubuh kita lebih baik dan lebih sehat.

Thursday, December 1, 2016

Perubahan Arah Hidup

Kau tidak pernah bisa menebak kehendak Tuhan dalam hidup maupun dalam pergumulan. Hal ini di alami John dan Reve Walsh. Pada tahun 1981, ketika Reve sedang berbelanja di Mall, anak mereka, Adam, diculik. Enam belas hari kemudian, anak itu ditemukan tewas. Dalam kesedihannya, suami-istri Walsh mendirikan sebuah organisasi khusus untuk kasus-kasus eksploitasi dan penculikan anak. Selain mengadakan berbagai kampanye, organisasi ini telah membuat berbagai perubahan dalam hukum kejahatan anak dan memperjuangkan hak-hak korban. Sebelum kasus penculikan Adam, belum pernah ada database untuk anak-anak hilang di Amerika. Namun kini, organisasi ini telah membantu menemukan lebih dari 196.000 anak hilang. Bukan hanya itu, tahun 1988, John Walsh ditunjuk menjadi pembawa acara America's Most Wanted. Program televisi yang melakukan reka ulang dari berbagai kisah kejahatan dan memotivasi pemirsanya untuk menolong pihak berwajib mencari dan menangkap para pelaku kejahatan. Selama 24 tahun penayangannya, acara ini telah berjasa atas penangkapan lebih dari 1.200 penjahat, 17 di antaranya terdapat dalam daftar teratas pencarian FBI, dan juga menyelamatkan puluhan anak-anak hilang.



Dalam lembah terdalam mereka, pasangan Walsh menemukan arah hidup yang sama sekali berbeda dengan rencana awal mereka. Mereka berhasil bangkit dan bahkan menjadi berkat bagi banyak orang. Saat ini, mungkin kita pun sedang berusaha mengejar impian, visi, dan rencana masa depan yang kita buat. Namun apakah semuanya itu sudah sesuai dengan impian, visi dan rencana Tuhan? Apapun yang terjadi kau harus bangkit. Izinkan anugerah Tuhan bekerja dan mengubah arah hidupmu dan aeah hidupku. Sehingga semuanya bukan lagi tentangku dan tentangmu, tetapi tentang rencana dan kehendak Tuhan, dan kita akan melihat bagaimana kemuliaan Tuhan dinyatakan secara luar biasa. Saat inilah kuasa Tuhan akan mengalir sehingga kita bisa dipakai Tuhan menjadi world changer yang membawa perubahan-perubahan luar biasa di mana Tuhan menempatkan kita.

Wednesday, November 30, 2016

World Changer

Waktu kau mendengar kata "world changer" kesannya tuh muluk banget. Hebat banget. Ngelakuin sesuatu yang harus luar biasa dashyat. Aku juga mikir gitu kok, pas pertama kali denger. Padahal mengubah dunia itu bisa dimulai dari skala yang terkecil, diri kita sendiri, keluarga kita, lingkungan kerja sekitar kita.

Kita perlu mengetahui bahwa semua yang terjadi itu karena anugerah Tuhan. Kisah seorang perempuan yang sudah memiliki 5 suami. 5 kali pernikahannya hancur. Dan sekarang laki-laki yang hidup bersama dengannya itu bukan suaminya. Alias 'kumpul kebo'. Otomatis iapun menjadi bahan pergunjingan orang-orang. Untuk menimba airpun, ia harus menunggu keadaan sepi, baru ia akan keluar. Secara manusia kehidupannya sudah hancur tidak berarti. Tidak mungkin ia jadi berkah. Tak satupun dari kehidupannya bisa dibagikan  ke orang lain. Apalagi menginspirasi orang. Enggak mungkinn..

Namun perjumpaannya dengan Tuhan Yesus membawa perubahan besar dalam hidupnya. Yesus menawarkan pemulihan dan ia menyambutnya dengan hati terbuka. Selanjutnya, ia pulang ke kampungnya, menceritakan pengalamannya. Kemudian di kampungnya itu, ada suatu kabar sukacita yang besar. Sampai-sampai dicatat bahwa Yesus tinggal  di sana sampai 2 hari untuk melayani banyak orang. Sungguh luar biasa! Orang berdosa yang menyerahkan dirinya pada dunia, ketika hatinya mau diubahkan untuk dipakai Tuhan. Bahkan orang yang tadinya mengucilkannyapun dapat mengalami sukacita yang besar. Air hidup yang didapatkan dari Yesus sanggup mengubah banyak orang.

Kisah lainnya adalah Paulus penganiaya jemaat. Bisa dibilang pembunuh berdarah dingin. Ia menonton kematian Stefanus. Darah orang-orang tak bersalah mengalir di depan matanya. Dan ia menganggap telah berbuat kebenaran. Itu semua malah menjadikan dia puas. Kau pikir ia layak? Layak menerima pengampunan. Layak dipakai Tuhan, menjadi terkenal dan namanya disebut-sebut sampai sekarang? Tidak! Sama sekali tidak! Namun nyatanya Allah memakai dia. Dan semuanya itu adalah anugerah.

Abraham yang lahir dari keluarga penyembah berhala. Mereka tidak mengenal Allah. Sudah tua, istrinya mandul dan tidak memiliki keturunan. Apakah ia layak menjadi Bapa Bangsa-bangsa? Tidak! Semua itu adalah anugerah Tuhan.

Daud seorang yang sangat muda. Orang tuanya sendiri tidak percaya kepadanya. Ia hanya dipercaya untuk menggembalakan 2-3 ekor kambing domba. Apakah ia layak menjadi raja? Menggembalakan umat Tuhan? Itu hanya anugerah Tuhan semata.

Musa awalnya seorang pengecut yang membunuh dengan sembunyi-sembunyi. Setelah itu malah melarikan diri ke tanah Midian sebagai orang asing. Ia takut ditangkap. Bahkan ia mengaku sebagai orang yang petah lidah. Gagap! Apakah ia layak menjadi penyambung lidah Tuhan? Memimpin bangsa yang besar?

Ester seorang anak perempuan miskin yang juga yatim piatu. Berasal dari bangsa Yahudi yang waktu itu menjadi bangsa terbuang. Apakah ia layak menjadi ratu yang bahkan menyelamatkan bangsanya?Tidak ada seorangpun dari mereka yang layak dan sempurna. Semua hanya karena anugerah Tuhan. Kau dan aku sama-sama tahu, semua orang suci punya masa lalu dan semua orang berdosa punya masa depan. kita hanya perlu menerima anugerah Tuhan untuk membawa perubahan di dunia!!

Anugerah Tuhan itu mengubah arah hidup kita. Bukan lagi tertuju pada rencanaku atau rencanamu. Tetapi rencana Tuhan! Bukan kehendakku atau kehendakmu. Tetapi kehendak Tuhan. Kenapa sih orang-orang lebih memilih rencananya sendiri dibanding rencana Tuhan? Alasan sebenarnya karena mereka belum mampu melihat rencana Tuhan yang sesungguhnya.

Persis seperti anak kecil yang di suruh sekolah, belajar atau les. Kenapa sih aku harus belajar? Memotong jam mainku. Aku harus sekolah pagi-pagi dan memotong jam tidurku? Mereka belum bisa melihat manfaatnya.

Coba saja jika orang-orang di atas tadi tidak mendapat anugerah dan mengikuti rencana Tuhan. Mungkin Daud hanya bercita-cita memiliki peternakan kambing domba untuk menunjukkan pada orang tuanya bahwa ia mampu melakukannya.

Tanpa mengikuti rencana Tuhan mungkin Musa hanya menjadi pelarian dan ingin hidup tenang. Menghabiskan sisa hidupnya sebagai penggembala dan pensiun dengan tenang.

Tentu saja, jika tidak mengikuti rencana Tuhan, mereka mengalami kerugian besar. Namanya tidak akan pernah tercatat sebagai "world changer". Dan tidak memberi dampak kebaikan disekelilingnya.

Orang gila di Gerasa yang berteriak-teriak sepanjang hari di pekuburan karena kerasukan roh jahat. Tuhan menyembuhkannya. Ia ingin mengikuti Yesus. Tapi Yesus menyuruhnya kembali ke kampung halamannya dan menceritakan apa yang terjadi.

Tidak semua orang dipanggil menjadi hamba Tuhan. Tidak semua orang dipanggil untuk menjadi raja seperti Daud. Tidak semua orang dipanggil menjadi perdana menteri, pemusik atau pebisnis. Kita memiliki panggilan kita masing-masing. Orang gila di Gerasa tadi menjadi pembawa kabar sukacita. Padahal ia mau mengikuti Yesus. Namun disuruh pulang dan menceritakan kepada orang-orang bahwa dulu ia gila, tidak ada pengharapan dan sekarang memiliki hidupnya yang baru.

Anugerah Tuhan membuat kita fokus pada kekekalan, bukan kefanaan. Paulus itu terpandang. Berada di bawah asuhan Gamaliel menjadikan ia seorang yang memiliki posisi jabatan tinggi. Namun ia tinggalkan semua itu dan menganggapnya sampah. Ia malah bergabung dengan orang-orang pelarian yang dikejar-kejar untuk dibunuh. Karena ia fokus pada kekekalan dan mengikuti kebenaran. Ia menolak menjadi pembantai jemaat.

Ada 2 pintu dan jalan yang harus kita pilih. Yang pertama nyaman. Pintu yang lebar dan jalan yang luas. Kita boleh berbuat sesuka hati. Mengejar kesenangan seperti seks bebas, korupsi dan yang lain. Tapi berujung pada kebinasaan.

Yang kedua adalah pintu yang sesak dan jalan yang sempit. Yang kadangkala membuatmu harus menahan diri tidak mengikuti hawa nafsu. Atau menahanku untuk berbuat curang walaupun tak ada yang melihat. Tapi berujung pada keselamatan dan anugerah.

Intinya kita harus menjadi alat Tuhan yang membawa perubahan positif di sekeliling kita. Mulai dari diri kita sendiri, lingkungan kita dan kau telah membawa perubahan di dunia.



Keajaiban Anugerah

Suatu kali, seorang maestro piano terkenal mengadakan pertunjukan di sebuah kota. Sebelum layar dibuka, ada seorang anak kecil yang berjalan-jalan dipinggir panggung dan tertarik dengan piano hitam di tengah panggung tersebut. Ia berlari dengan antusias menghampiri piano tersebut, duduk di bangkunya dan mulai menekan-nekan tuts piano. Terdengarlah nada-nada sumbang. Operator lampu yang mengira itu adalah bagian dari pertunjukan langsung menyorotkan lampu tunggal ke arah anak kecil tersebut. Kontan saja, semua panitia panik dan segera menuju ke panggung. Namun, tak disangka, sang maestro melarang mereka dan dengan tenang melangkah ke piano lain yang berada dipinggir panggung. Kemudian, ia mulai memainkan pianonya, mengiringi permainan sumbang anak kecil tersebut. Menutupinya dengan nada-nada lain, sehingga keduanya menjadi satu kesatuan yang sangat indah. Penonton bertepuk tangan mengagumi pertunjukan tersebut dan berdiri memberikan penghormatan kepada sang maestro. Anak kecil yang mendengar suara riuh penonton terkaget, menghentikan permainannya dan tersenyum bangga, mengira bahwa tepuk tangan itu ditujukan padanya. Padahal kita semua tahu, bahwa tepuk tangan itu bukan ditujukan kepada anak kecil tersebut, tetapi kepada Sang Maestro yang menyempurnakan apa yang dilakukan anak kecil itu.



Tidakkah kau menyadari, bahwa terkadang kita semua sama seperti anak itu? Yang tidak menyadari campur tangan Sang Maestro Agung kita di surga. Apapun yang sudah kita lakukan, bukanlah karena kepandaian dan kehebatan kita, tetapi hanya karena kasih dan anugerah-Nya semata. Dialah yang memberikan kesempatan. Dia yang mengangkat dan membukakan pintu. Dia yang melimpahi kita dengan anugerah-Nya sehingga kita bisa berbuat banyak. Karena itu, kau yang selalu merasa tidak layak, jangan berkecil hati. Kita dipakai Tuhan ketika percaya dan mau membuka hati. Dan kau yang sekarang sedang dipakai Tuhan, ingatlah bahwa selalu ada Sang Maestro Agung yang menyempurnakan apapun yang kau lakukan.

Sesungguhnya, jika kita dipilih untuk mengubah dunia, semua itu hanya karena Anugrah Tuhan semata.

Friday, November 25, 2016

Mercy in Action

Ada 2 sisi belas kasih. Tentu dong... nggak mungkin aku memberi terus atau kau menerima terus. Kita perlu timbal balik. Di satu sisi, kau juga memberi kasih. Sisi lain, aku perlu juga menerima kasih. Walaupun terlihat menerima itu lebih baik kenyataannya malah berbeda. Tuhan mengatakan, "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan."

Tuhan memberkatimu dan kau perlu meneruskan kepada orang-orang yang membutuhkan. Kau dapat mengingatnya, siklus kemurahan hati tidak pernah berhenti. Diberi - memberi - diberi - memberi. Seberapa besar kesediaan yang kau miliki untuk bermurah hati, menentukan kapasitas berkat Tuhan yang mengalir dalam hidupmu.

Belas kasihan itu berarti tindakan nyata. Bukan cuma ngomong, "kasihan". Belas kasihan membuat mataku bisa melihat kebutuhan orang lain. Bahwa ada orang yang menderita secara fisik maupun perasaan. Tanpa belas kasihan, maka masalah, target pribadi, situasi dan kondisi akan membuat kau menutup mata terhadap kebutuhan orang lain.

Sayang banyak orang terlalu sibuk ngurusin masalah sendiri. Mereka malah berpusat pada diri sendiri dan tragisnya mengasihani diri sendiri. Merasa dirinya paling malang sedunia. Tindakan ini justru merugikan diri sendiri. Karena membuat kita tidak pernah hidup bahagia. Kita harus ingat. Masalah selalu ada selama aku dan kau hidup di dunia ini. Yang perlu kita lakukan hanya membuka hati.

Belas kasihan menggerakkanku untuk menjamah orang yang membutuhkan. Ada perumpamaan orang sakit kusta yang melihat Yesus lewat. Lalu dia bicara kepada Yesus, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku". Dia nggak berkata, "kalau Kau bisa". Dia tahu Yesus bisa, tapi dia tidak yakin Yesus mau! Kadang kau dan akupun tahu, Tuhan bisa menolong kita, tapi kita tidak yakin Dia mau menolong kau dan aku. Kau tahu Tuhan menyembuhkan penyakit orang itu. Tapi aku tidak yakin apakah Tuhan mau memulihkan keadaan rumah tanggaku. Rasanya Dia hanya melakukan untuk orang lain dan bukan untukku. Tapi waktu itu Yesus berbelaskasihan dan menjawab, "Ya, Aku mau. Jadilah engkau tahir." Jadi Ia bukan hanya mampu, melainkan juga mau. Ia mau memulihkan keadaan rumah tanggamu, Ia mau menyembuhkan penyakitku.

Pertanyaannya apakah kau juga mau berbelaskasihan?

Belas kasihan dan kasihan adalah 2 hal yang berbeda. Simpati atau kasihan adalah merasakan yang dirasakan orang lain. Sedangkan belas kasihan adalah merelakan dirimu untuk memasuki kehidupan orang tersebut lalu melepaskan belenggu orang itu. Yang dibutuhkan mereka bukan cuma perasaan, melainkan tindakan kasih yang nyata. Rasa kasihan dan kata-kata kasihan saja tidak cukup. Walaupun sudah dilakukan bertahun-tahun yang lalu rasa kasihan saja tidak akan berhasil menolongnya.

Jika hidup kita nggak happy, kita harus cek! Jangan-jangan selama ini kita nggak pernah mikirin orang lain. Kita sibuk ngejer impian, mewujudkan visi dan nggak pernah jadi berkat buat orang lain.

Kau kenal Nick Vijicic? Rasanya semua pasti tahu Nick Vujicic. Siapa di antara kita yang terlahir lebih kasihan dari Nick Vujicic? Kau mungkin tidak punya uang, tapi ia tidak punya tangan dan kaki! Terlahir mengenaskan pernah membuat ia hampir bunuh diri dengan menenggelamkan diri dalam bak. Namun kemudian Tuhan menjamah hatinya dan ia membayangkan betapa sedihnya orangtuanya meratapi kepergiannya. Ia tidak jadi melakukannya dan berjuang untuk hidup normal. Ia yang kondisinya harus dikasihani justru malah dipakai untuk mengasihani orang lain. Dengan kondisi seperti itu, ia masih dapat memberi semangat pada orang banyak. Secara manusia normal, ia akan merepotkan semua orang seumur hidupnya. Dan siapa yang mau menikah dengannya? Nyatanya Tuhan membuat bukunya laris luar biasa. Bahkan menikah dan punya anak! Kau bisa temukan kisah dan foto-fotonya di google.

Ia memberikan hidupnya untuk orang-orang dan Tuhan membuat bukunya laris, memberikan seorang istri yang cantik dan anak-anak yang sempurna. Memberi - diberi - memberi...

Ketika Petrus melihat seorang yang lumpuh sejak dari lahir. Dan orang itu terus melihatnya, berharap mendapatkan sesuatu dari dia. Dengan belas kasih Petrus berkata, "Emas dan perak tidak ada padaku. Tetapi yang ada padaku kuberikan padamu. Demi nama Tuhan berjalanlah!" Lalu ia membantu orang itu berdiri dan seketika itu kuatlah mata kaki orang itu sehingga ia melonjak ke sana kemari. Orang-orang yang melihatnya sangat takjub dan memuji-muji Tuhan. Tuhan memberikan kuasa dan Petrus memberikan pada orang itu.

Belas kasihan juga merupakan kunci doa yang dijawab.

Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Aku kehendaki, yang mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kau sebut berpuasa, mengadakan hari yang berkenan kepada Tuhan?

Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!

Tuhan menghendakiku untuk berbelas kasih dan bukan sekadar melakukan ritual keagamaan. Tuhan tidak menghendakimu sengsara, tetapi menolong orang-orang yang sengsara.

Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran akan menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.

Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata : Ini Aku!

Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk pada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kau inginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; dan engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yan diletakkan oleh banyak keturunan.

Wow... siapa yang tidak mau? Berdoa dan langsung dijawab. Ketika mencari Tuhan, Tuhan menjawab, "Ini Aku!". Ketika kau berbelas kasih, terangmu akan merekah. Hidupmu bercahaya. Lukamu pulih dengan segera. Tuhan membuatmu seperti mata air yang tidak pernah kering. Dan berkat selalu mengalir dalam hidupmu.

                      Nick Vujicic

Thursday, November 17, 2016

The Wonder of Mercy

Kau tahu pasti Tuhan selalu ada untukku dan untukmu. Bukan sekadar teori untuk dibaca tetapi untuk dipercayai. Kau itu berharga dimata Tuhan. Sebab itu ada tertulis Ia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang. Entah kau sengaja menghilangkan diri atau aku tanpa terasa terhilang gara-gara tersesat.

Persis tentang perumpamaan domba-domba. Mereka selalu berjalan mengikuti gembalanya. Gembala memimpin di depan dan domba-domba mengikuti di belakang. Berbeda dengan kambing-kambing. Kambing-kambing selalu berjalan di depan semau mereka, sedangkan gembala kambing berada di belakang. Baru ketika mereka terlalu menyimpang, sang gembala akan paksa mengarahkan mereka kembali dari belakang.

Ngomong-ngomong kau terbiasa jadi apa? Pernah sih, aku jalan duluan dan setelahnya baru bertanya pada Tuhan. Sebenarnya sebelum memulai sesuatu bertanya dahulu atau jalan duluan baru bertanya? Domba atau kambing? Jadilah domba yang baik yang mengikuti Gembala Agung. Tuhan berada di depan. Libatkan Tuhan terlebih dahulu.

Kadang kala sudah jadi dombapun tetap hilang. Itu terjadi ketika aku tertarik pada sesuatu. Fokusku teralih dan jadi salah arah. Kau bilang itu bisa terjadi pada siapa saja. Tentu! Seperti seorang anak kecil yang di ajak jalan-jalan ke mall. Kau yang masih pendek tidak melihat pemandangan apapun kecuali sosok-sosok badan besar berlalu lalang menghalangi pandangan. Ketika sesuatu terlihat menarik kau segera menghampirinya dengan gembira. saat itu juga kau telah hilang!

Atau ketika seseorang terlihat keren dan sangat baik. Aku berpikir ini pasti jodohku! Padahal bukan. Kami jelas-jelas berbeda dan tidak sepaham. Bahkan ketika itu berlanjut sampai ke pernikahan rasanya semua baik-baik saja. Sampai di satu titik aku menyadari kesalahan fatal yang kulakukan. Persis seperti pesawat yang menyimpang hanya 1°. Semuanya terasa baik-baik saja, sampai di satu titik telah menyimpang terlalu jauh.

Penyebabnya dari awal cuma satu. Fokus yang teralihkan dan kau jadi salah arah. Memang terlihat lebay, namun tetap saja kau harus menjaga fokusmu tetap tertuju pada Tuhan. Satu jam setiap pagi untuk meminta petunjuk terasa begitu berat. Malah kalau boleh aku akan melewatkannya. Namun 1 jam itu meluruskan 23 jam berikutnya. Dan aku walaupun awalnya ogah-ogahan, memaksakan diri melakukannya. Nyatanya semua berhasil berjalan dengan baik.

Mungkin kau ingat cerita kita tentang kelahiran. Jika boleh memulai dari nol tanpa mengenal keluarga kita yang sekarang. Tentu kita akan memilih keluarga yang sempurna. Nyatanya tidak bisa kan? Tuhan yang memilihkan. Sebenarnya tempat kita beribadahpun Tuhan yang memilihkan. Pertemuan kita sekarang, lalu jemarimu yang bergerak menuju ke halaman ini. Tuhan yang memilihkan. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini!

1 Rupiah dalam 1 Milyar punya potensi yang luar biasa. Tapi kalo 1 Rupiah cuma sendirian aja, ia kehilangan potensi besarnya. Perkumpulan 1 Rupiah bisa membeli buku, tv, laptop, mobil bahkan rumah! Sekarang terbayangkan kalau kau terpisah dari kelompok dirhamnya Tuhan? Kau akan kehilangan semua potensi besar yang sebenarnya bisa kau lakukan.

Ada 3 jenis perumpamaan tentang terhilang. Domba yang ditemukan kembali, dirham yang hilang dan ditemukan kembali dan anak bungsu yang hilang. Untungnya semua ditemukan kembali! Ada yang sengaja terhilang karena fokusnya teralih seperti domba tadi. Ada yang terhilang karena situasi dan kondisi seperti dirham. Keduanya terjadi karena tidak di sengaja. Namun ada yang sengaja menghilangkan diri seperti cerita anak bungsu yang meminta warisan kepada Bapa. Menghabiskan hartanya dengan berfoya-foya lalu kelaparan.

Segera sekarang ia sengsara, bekerja sebagai penjaga babi-babi bahkan kelaparan. Ia berharap dapat meminta sedikit makanan babi itu untuk dimakan tetapi tidak diijinkan sang pemilik.

Di rumah bapanya banyak makanan dan tempat yang layak. Kau tahu artinya kehilangan Tuhan kan? Kehilangan Tuhan akan direndahkan. Kehilangan Tuhan berarti kehilangan tempat di rumah Bapa. Seperti anak bungsu yang kehilangan berkat, martabat dan kebahagiaannya.

Kita sama-sama tahu jika Tuhan memberi kehendak bebas padamu dan padaku untuk memilih sendiri jalan kehidupan. Kadang memilih pergi dari Bapa terlihat bebas dan menyenangkan. Namun hidup bukan cuma hari ini. Nanti saat pulang kau dan aku akan kehilangan tempat di rumah Bapa. Jika di sini tidak bersama Tuhan, di sana juga tidak. Lalu apa gunanya memperoleh seluruh dunia tetapi binasa? Bukankah yang terpenting adalah mempersiapkan untuk kehidupan kekal.

Jika tanpa sengaja kau menjadi anak bungsu itu jangan gengsi untuk kembali! Beranikan diri mengambil 1 langkah saja untuk kembali dan Tuhan yang akan berlari memelukmu. Buatlah Tuhan tertawa dan iblis menangis. Jangan terbalik.

Monday, November 7, 2016

Demo 4 November 2016

Sebagai seorang manusia biasa. Berita kemarin terlihat begitu menakutkan. Pesan-pesan berantai melalui WA, Line atau BBM sukses membuatku susah tidur. Aku sadar tidak ada yang bisa kuperbuat. Mau seharian menonton televisi, membaca pesan-pesan, melihat gambar-gambar. Tidak membuat perasaanku lebih baik. Sebagai manusia aku sangat terbatas. Satu-satunya cara yang dapat kulakukan adalah berdoa. Mengupayakan supaya damai sejahtera kembali memenuhi hatiku. Menghancurkan segala ketakutan dan kekhawatiran yang bertebaran dipikiranku. Sebab Allah tidak memberikan roh ketakutan melainkan roh yang menimbulkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Aku percaya rencana Tuhan pasti indah. Kau juga tahu Iblis tidak akan tinggal diam dengan rencana Tuhan. Roh jahat dapat memotivasi orang untuk melakukan hal-hal jahat atau menimbulkan pikiran yang tidak-tidak dalam hatiku. Sedikit saja kemiripan dengan demo di masa lalu. Langsung teringat dengan tragedi Mei 98. Mirip dengan Gempa Mei 2006 di Jogja yang menewaskan 6000 orang. Saat itu aku ada di sana, sudah bangun tidur tapi masih bermalas-malasan. Kejadiannya sangat cepat namun berhasil membuatku berlari keluar dengan kecepatan penuh dan membuat tanganku gemetaran tanpa kusadari. Sejak saat itu jika ada sedikit getaran aku akan langsung panik. Bahkan nggak ada getaranpun kupikir ada getaran. Kau boleh tertawa, tapi itulah mekanisme trauma.

Boleh dibilang aku dan kau juga berperang. Walaupun tidak secara fisik. Peperangan kita bukan melawan darah dan daging. Melainkan roh-roh jahat dan penghulu-penghulu di udara. Tugasku bukan membela Ahok. Tugasmu bukan mengadili Ahok. Biarlah pemerintah dan polisi yang mengusut sampai tuntas. Itu tugas mereka. Tugasku juga bukan membenci mereka para pelaku anarkis karena mereka dipengaruhi roh-roh di udara. Roh-roh itu, merekalah yang kita perangi.

Kau dan aku sama-sama tahu tugas kita adalah berdoa dan berpuasa. Ketika roh jahat bekerja mereka membawa hal negatif dalam hidup kita. Namun ketika Roh Kudus bekerja kita mendapatkan pemulihan dan damai sejahtera. Roh-roh jahat tertentu hanya dapat diusir dengan doa dan puasa. Tanpa berpuasa, kau tidak akan sanggup melakukannya. Yesus pernah mengatakannya.

Ingatlah akan Yosafat ketika ia takut akan laskar yang besar itu (2 Taw 20:1-2). Keadaan itu persis ketika kita ketakutan melihat massa yang banyak. Namun Tuhan berkata, "Jangan takut, bukan kamu yang akan berperang melainkan Aku." Tugas kita hanyalah berdoa dan membiarkan Tuhan yang berperang.

Lebih baik lagi jika kau dan aku bersatu, sehati karena Tuhan menyukai kesatuan. Alkitab mencatat jika 2 orang sepakat meminta apapun juga Tuhan akan mengabulkan (Mat 18 : 19). Bahkan Musa, nabi pertama yang diangkat Tuhan, melakukannya. Sementara Yosua berperang, ia naik ke atas bukit untuk berdoa. Namun tidak sendirian. Ia bersama Harun dan Hur. Ketika ia merasa lelah dan menurunkan tongkat doa ditangannya. Maka Israel terdesak. Namun ketika ia mengangkat tongkatnya, Bangsa Israel kembali ada diatas angin. Karena itu Harun dan Hur membantu Musa disebelahnya. Masing-masing menopang tangannya sepanjang hari sehingga musuh terpukul kalah.

Pujian dan penyembahan adalah penutup untuk akhir cerita (2 Taw 20 : 21-26). Itulah gambaran sorak sorai kemenangan kita semua. Kemenangan Indonesia. Negeri kita tercinta.

Yang benar-benar kita dapat lakukan sekarang adalah jangan menunda-nundanya. Walaupun kau boleh mulai berpuasa besok pagi. Atau bahkan 2 hari lagi saat kau siap. Namun jangan menundanya. Karena kita tidak tahu yang terjadi di alam roh. Peperangan di sana masi terus berlanjut. Aku mengambil doa puasa 3 hari. Ada yang 1 minggu, 21 hari bahkan 40 hari.

Ketika kerusuhan Mei terjadi di Solo. Saat itu keadaan begitu genting dan kacau. Semua rumah, toko di dekat sana sudah dibakar, dijarah dan bahkan ada yang terbunuh. Sementara kami ada di dalam gereja. Berdoa dan bergandengan tangan. Memohon kehadiran Tuhan dengan sangat. Dan keajaiban terjadi! Sementara bangunan-bangunan di sebelah kami rusak dijarah. Orang-orang dalam gang keluar melindungi kami. Mereka bergandengan tangan membentuk pagar. Menyuruh mereka berlalu begitu saja. Gereja itu menjadi satu-satunya bangunan kokoh yang tegak berdiri ditengah amukan massa. Aku percaya itu semua karena Tuhan!

Minggu berikutnya kehadiran dalam gereja hanya 25% dan kami terus bersama-sama berdoa. Minggu berikutnya 50%, minggu berikutnya 75%, minggu berikutnya 100%, minggu berikutnya 125%, minggu berikutnya 150% dan terus bertambah setiap minggu sampai sekarang. Panen raya jiwa besar-besaran telah terjadi dibalik musibah yang terlihat mengerikan.

Yang kita lakukan hanyalah bagian kita. Percaya dan berdoa!


Wednesday, October 19, 2016

Fokus dan Ubahlah Hidupmu

Kadang tanpa visi dan impian orang itu nggak fokus. Ngelakuin hal-hal yang nggak penting. Tau-tau udah tua. Bedanya sama orang 'hamil' visi. Mereka cuma mau ngelakuin hal-hal yang penting. Pokoknya ada hubungan sama visi atau impian mereka. Lalu dengan cerdas menyingkirkan aktivitas yang nggak perlu dan bikin cape.

Kebanyakan orang awalnya begitu menggebu-gebu bayangin indahnya impian mereka. Tapi seiring waktu jadi loyo. "Kok belum tercapai? Nyatanya begini?" Yah, gitu deh bedanya orang hamil visi dengan orang yang sekadar punya visi. Biasanya kalo orang nggak fokus dengan visinya. Ia akan fokus dengan yang lain, yaitu situasi dan kondisi. Yang terlihat secara jasmani, yaitu keadaan yang tidak baik atau situasi yang rumit.

Sebagian orang berpikir ini adalah yang benar dan logis. Sungguh gila jika keadaan terpuruk namun kita berbahagia. Sayangnya pelajaran yang kudapat adalah melawan kenyataan. Keadaan boleh buruk tapi selama pikiran dan hatimu mempercayai kau sukses, kau berhasil, kau sudah sembuh. Itulah yang kau dapatkan. Ini yang kuperlukan untuk mengubah hidup. Mengubah nasib dan mengubah masa depan.

Keberhasilan sangat ditentukan oleh kemampuanmu mengubah hidup. Hidupmu akan berubah jika pikiranmu berubah. Hidup dan mati dikuasai lidah. Siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Bahkan di Alkitabpun menuliskan tentang ini.

Apa yang kau katakan tentang hidupmu, tentang pekerjaanmu, tentang anak-anakmu? Aku tidak mungkin sukses. Keluargaku biasa-biasa saja. Atau aku memiliki pekerjaan terbaik, keluarga yang sempurna dan anak-anak juara.

Ada perbedaan yang sangat besar antara 'tahu' dan 'mempraktekkan yang kita tahu'. Aku tahu bangun pagi itu baik. Sarapan pagi itu menyehatkan. Bersabar itu membahagiakan. Namun sekadar tahu tanpa mempraktekkan akan sia-sia. Masukkan hal-hal baik ke dalam hidupmu. Karena kita sama-sama tahu. Kelakuan yang baik, kebiasaan yang baik menentukan hal-hal baik yang terjadi di masa mendatang.

Untuk mengubah hidup, mengubah masa depan aku harus mengubah diriku sendiri. Bagaimana kau dapat mengubah dirimu sendiri? Caranya adalah berani berkata bisa. Jika kau mengatakan, "aku TIDAK BISA", kau benar 100%, tapi sebaliknya kalau kau berkata, "aku BISA", kau juga benar 100%.

Hasilnya akan sesuai dengan yang kau katakan. Pasalnya yang terjadi seperti ini. Seorang berkata padamu untuk menjadi pemimpin kelompok. Saat kau mengatakan tidak bisa, kau tidak akan berupaya melakukannya. Hanya saat kau berkata bisa kau akan berusaha melakukan dan berhasil mewujudkan.

Berkata BISA, terlihat sederhana. Namun ketika kau mengatakannya hidupmu berubah. Hal lain yang kuperlukan adalah tekad yang bulat. "TEKAD YANG BULAT" bahkan lebih penting daripada pengetahuan. Karena tekad yang bulat mengalahkan semua perasaan dan pemikiran dalam diri untuk melakukan hal yang kita tuju.

Setelah berkata BISA dan memiliki TEKAD YANG BULAT. Kau perlu memprogram KEBIASAAN BARU. Keberhasilan adalah sesuatu yang dikembangkan menjadi kebiasaan. Kian lama kian bertumbuh dan menghasilkan buah-buah keberhasilan untukmu. Mengulangi tujuh kali berturut-turut adalah cara yang baik untuk merubah kebiasaan. Pada akhirnya kau akan terbiasa dan menjadi kebiasaan. Sebab pengetahuan tanpa disiplin itu sia-sia.

Pernah dengar kisah Roger Banister? Para pakar telah menyimpulkan, manusia tidak dapat berlari selama 4 menit untuk menempuh jarak 1 mil. Hal itu rasanya benar-benar terbukti karena selama 400 tahun memang tidak ada yang bisa. Jadi ini kesimpulan para pakar, bukan hanya satu orang lho! Benar-benar tepat!

Nah, Roger Banister menolak kesimpulan itu dan berkata "AKU BISA". Ia mulai menepis pendapat itu dan menumbuhkan TEKAD YANG BULAT dalam dirinya. Ia mulai berlatih dan terus berlatih berulang-ulang sampai akhirnya benar-benar terjadi! Dalam sebuah kejuaraan lari ia menempuh jarak satu mil tidak lebih dari 4 menit.

Segera dalam kurun waktu 10 tahun setelah keberhasilan Roger Banister, 336 orang pelari lain di berbagai lokasi geografis berhasil mematahkan pendapat para pakar.
Semuanya dimulai dengan berkata "aku bisa" lalu "tekad yang bulat" dan "memprogram kebiasaan baru".

Kau pernah dengar hukum sepuluh ribu jam? Aku baru mendengarnya. Katanya hal-hal yang kau ulangi dan ulangi secara rutin. Sampai mencapai sepuluh ribu jam. Hal itu akan menjadikan kau ahli. Tinggal kau sesuaikan dengan bakat atau talenta yang Tuhan berikan. Jika kau berbakat melukis lalu kau meluangkan waktu 5 jam per hari untuk melukis. Dalam 6 tahun kau akan menjadi sang ahli. Jika kau meluangkan 2.5jam per hari dalam 12 tahun kau akan menjadi pelukis hebat.

Wednesday, September 28, 2016

Vision and Dream

Semua orang pasti punya impian. Ada yang tercapai dan ada yang tidak. Apa sih bedanya? Bagaimana caranya impian kita benar-benar lahir dan terwujud? Apa yang membedakan? Apakah situasi dan kondisi? Atau itu adalah takdir? Kau anggap sudah kehendak Tuhan?

Tuhan tentu menginginkan yang terbaik untuk kita. Ia selalu mencari orang-orang yang bisa dipakai untuk kemuliaan-Nya. Karena mata Tuhan menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Seperti apa bersungguh hati? Dan kekuatan apakah yang Tuhan limpahkan?

Kita yang terbatas diberi kekuatan dari Allah yang tak terbatas. Wow!

Orang yang bersungguh hati adalah orang yang hidup dalam visi dan impian. Visi dan impian adalah hal-hal yang belum terjadi. Tidak tampak secara mata jasmani. Itu sebabnya kau perlu 'hamil visi'. Seperti yang kukatakan kemarin. Segala sesuatu dimulai dari hati kita. Buktinya orang-orang yang sukses selalu hidup dalam visi dan impian.

Visi dan impian adalah tempat Roh Kudus bekerja. Kita harus bisa 'melihat dulu', baru mengalami mujizat. Hiďup kita di masa depan nanti sangat ditentukan dengan visi dan impian yang ada di hati kita sekarang. Selaraskan apa yang kau lihat dengan mata jasmanimu dengan yang dilihat mata rohanimu.

Lalu teruslah memukul ke arah visi dan impian secara konsisten. Doakan dan perjuangkan sampai terjadi terobosan.

Tuesday, September 27, 2016

Visi yang Jelas

Kisah ini nyata dan benar-benar terjadi. Seorang wanita telah berumur lebih dari 30 tahun dan belum menikah. Wanita tadi menemui seorang pendeta untuk minta didoakan. Pendeta Yonggi Cho bertanya, "Berapa lama kau sudah berdoa untuk pasangan hidup?". Dijawab, "Sepuluh tahun."
+ "Hah! Sepuluh tahun berdoa belum dapat pasangan??", seru pak pendeta terkejut. "Pasangan seperti apa yang kau inginkan?"
- "Terserah Tuhan mau memberi seperti apa."

Ternyata disinilah letak permasalahannya. Kau terus meminta tapi tidak tahu apa yang kau inginkan. Bagaimana kau bisa mendapatkannya, jika kau tidak tahu apa yang kau inginkan?

Wanita tersebut orang Amerika yang berprofesi sebagai guru. Lalu Pendeta Yonggi Cho menyiapkan selembar kertas dan menanyai lebih lanjut, "Apakah kau mau orang Amerika? Asia? Atau Afrika?"
- "Amerika".
+ "Oke, pasangan hidupku orang Amerika." Pendeta Yonggi Cho menuliskan dalam selembar kertas. "Kau mau laki-laki yang tinggi atau pendek?"
- "Tinggi."
+ "Apa pekerjaannya?"
- "Kepala Sekolah."
+ "Apa hobinya?", tanya Pendeta Yonggi Cho sambil terus menulis.
- "Musik".

Selesai sesi tanya jawab itu, Pendeta Yonggi Cho menyerahkan selembar kertas pada wanita itu lalu berkata, "Ini pasangan hidupmu. Doakan setiap hari dan dapatkan dia!"

Dua sampai tiga tahun kemudian, wanita ini menemui Pendeta Yonggi Cho beserta seorang pria yang telah menjadi suaminya, sambil menggendong bayi. Ia menikah dengan seorang laki-laki muda, tampan, tinggi dan bekerja sebagai kepala sekolah.

+ "Bagaimana ceritanya?"

Ternyata sekitar sepuluh bulan setelah sesi pertemuan itu, ada rombongan band pertunjukan datang ke sekolah itu, di mana wanita ini bekerja sebagai guru. Band ini memainkan musik yang sangat bagus, dipimpin oleh pemuda tampan yang bekerja sebagai kepala sekolah. Banyak orang menonton dan gadis-gadis muda yang cantik mengelu-elukannya.

+ "Apa yang kau lakukan setelah pertemuan kita?", tanya Pendeta Yonggi Cho.
- "Kali ini saya menempelkan kertas Anda di depan cermin yang saya lihat setelah bangun pagi. Saya baca, doakan dan mempercayainya setiap saat bahwa pasangan saya orang Amerika yang tampan, tinggi dan bekerja sebagai kepala sekolah."

Kekuatan visi yang nyata sangat terlihat. Ketika gadis-gadis muda yang cantik mengejar-ngejar, ia malah tergila-gila dengan seorang wanita tua. Wanita tua yang terus berdoa supaya Tuhan mengirim jodohnya. Inilah kuasa visi dan impian. Ketika kita berdoa dengan visi dan impian yang jelas Roh Kudus bekerja. Semuanya sesuai kok! Orang Amerika, tinggi, bekerja sebagai kepala sekolah dan hobinya musik!

Friday, September 23, 2016

Rutinitas

+ "Kau punya visi?"
- "Ah, pertanyaan itu lagi", keluhmu sambil menghembuskan nafas dalam-dalam.
+ "Lalu apakah kau akan duduk diam seperti itu sampai tua? Melakukan rutinitasmu. Mengerjakan yang bisa kau kerjakan? Itu saja?"
- "Sorry, aku gagal paham", cetusmu dengan bahasa gaulmu.
+ "Yeah, memang tidak salah. Membaca artikel gosip atau berita sepanjang hari, memelototi program tv, menjelajahi toko online. Hanya apakah kau yakin dengan semuanya itu?"

Apakah kau yakin itu akan mengubah hidupmu? Apakah kau yakin, telah melakukan hal-hal terpenting dalam hidupmu? Apakah kau yakin dengan kebiasaanmu sekarang hal-hal terbaik akan kau capai? Apakah kau melihat masa depan yang indah dengan yang kau kerjakan sekarang?

- "Langsung aja deh. Apa saranmu?"
+ "Fokuslah! Tulis dengan jelas apa yang kau inginkan. Boleh dibantu dengan gambar. Letakkan di tempat yang sering kau lihat. Bahkan jika itu handphonemu. Letakkan gambar itu di depan untuk mengingatkanmu sepanjang waktu.

Beberapa detik kemudian aku melanjutkan kata-kataku. "Kau pasti tahu soal wanita hamil." Lalu kau buru-buru memotong kata-kataku. "Tidak, aku laki-laki tulen. Aku tidak tahu dan tidak ingin tahu tentang kehamilan", cetusmu penuh curiga.

Aku tertawa melihatmu. "Hei, siapa yang menyuruhmu hamil? Aku hanya ingin menjelaskan kalau wanita tidak pernah hamil, ia juga tidak akan pernah melahirkan."

"Kau benar-benar gila menjelaskan hal semacam itu padaku. Kau pikir aku idiot!" Melihatmu mulai marah dan tidak sabar, aku menjelaskan lebih lanjut. "Nah, jika kau sudah tahu. Seperti itulah visi. Anggaplah kau hamil visi dan tepat satu waktu nanti, kau akan melahirkan visi itu. Mirip seperti aku hamil Richie dan Lydia."

- "Mengapa kau samakan dengan kehamilan? Dasar wanita."
+ "Yah, karena aku membawanya kemana-mana setiap saat. Walaupun itu masi kecil dan tidak terlihat. Orang-orang tidak tahu, tetapi aku tahu ada 'sesuatu' didalamku.
- "Lalu 'sesuatu' itu makin besar dan semua orang dapat melihatnya."
+ "Yup".

Terlihat sederhana bukan? Tanpa visi hidupmu tidak terarah. Kau hanya melakukan banyak hal seperti biasa. Tidak ada yang istimewa laku menua. Biasanya kita akan membuang banyak waktu dan tenaga melakukan hal-hal yang sebenarnya bukan prioritas hidup kita. Berbeda bila kau memiliki visi dan 'hamil visi'. Apapun yang kau lakukan tujuannya hanya satu. Melahirkan visi itu secara nyata. Tidak heran ada orang-orang yang benar-benar sukses mewujudkan visi. Nyatanya hamil visi tidak semudah itu.

Tuesday, August 23, 2016

A Trusting Heart

'Percaya' kalo dalam bahasa Indonesia ya 'percaya' aja. Nggak ada kosakata lain yang sama. "Aku lebih suka pake bahasa Inggris untuk jelasin bedanya percaya dan "percaya". 'Believe' dan 'trust' itu berbeda", kata suamiku waktu itu. Dia ngomong itu kira-kira 8 tahun lalu dan itu berarti aku nggak pikun walaupun sering lupa. Kata orang sering lupa itu gejala-gejala pikun. Yaa.. pernyataannya bukan buat aku kok. Aku mah apa gitu lho.. Membaca aja aku sulit, apalagi bikin boneka. Itu kan iklan jaman dulu.

Nah, berhubung kita ini orang Indonesia, dan orang Indonesia itu adalah orang-orang yang percaya pada Tuhan, coba mari kita hubungkan dengan hati yang percaya pada Tuhan. Pada dasarnya kepercayaan itu bukan sekadar agama, tapi kepercayaan itu adalah 'hubungan'. Hubungan pribadi dengan Tuhan. Ini maknanya lebih dalam lho..

Kenapa to? Tuhan suka dengan orang yang hatinya bisa percaya pada-Nya? Apa sih arti dari hati yang percaya?

Ada satu kisah pemain sirkus yang ahli berjalan di seutas tali namanya 'aku lupa' haha. Saking ahlinya ia sudah coba berjalan ditempat-tempat tinggi tanpa pengaman. Satu saat ia mau berjalan di atas air terjun Niagara. Wuih, penonton yang datangpun berbondong-bondong datang dari semua penjuru. "Kalian percaya? Aku bisa melewati air terjun ini ke seberang sana?", tanyanya. "Yaaa.... kami percaya. Kamu paling hebat", mereka menjawab dengan bersorak-sorai. "Lalu apa kalian juga percaya aku bisa melewati air terjun ini ke seberang sana sambil menggendong seseorang?", tanyanya lagi. Mereka tambah takjub dan heboh. "Yaaa.... yaaaa.... kamu pasti bisa! Kami percayaa...", seru penonton gegap gempita. "Lalu sekarang saya membutuhkan sukarelawan. Siapa di antara kalian yang mau kugendong melewati air terjun ini sampai ke seberang sana?", tanyanya ke arah penonton.

Tiba-tiba keadaan sunyi senyap. Suara nyamuk terbangpun kedengaran. Penonton saling berpandangan. Menurutmu aneh nggak? Lha iya, katanya 'percaya'? Aku sih percaya. Kalo dia dan orang lain yang melakukannya. Asal bukan aku. Lha kalo jatuh kan bisa idup eh mati. Ooo... baru paham bedanya 'believe' dan 'trust'.

Dalam keheningan dan keributan hati banyak pihak. Akhirnya... "Aku mau melakukannya", jawab seorang pemuda belia. "Lhoo... jangan, Nak. Kamu masih muda. Ganteng lagi. Kalo jatoh bagaimana? Dunia kehilangan seorang pemuda ganteng?", kata beberapa orang penonton galau.

Akhir kata pemuda itupun digendong melewati air terjun ditonton ratusan pasang mata yang sesak napas karena kelamaan menahan napas. Akhirnya keduanya tiba dengan selamat sampai di rumah. Maksudnya sampai di ujung tali. Setelah adegan galau selesai, sorak sorai tepuk tanganpun kedengaran lagi.

"Wow... Kalian hebat! Bapak 'lupa namanya' hebat! Pemudanya juga hebat! Sangat berani! Kok berani banget kamu mengorbankan nyawamu?", tanya seorang penonton heran. "Karena beliau itu adalah papaku", jawabnya mantap. "0ooo... bulet. Nggak heran dia percaya, wong itu 'bapaknya'.

Nah, kita juga punya 'Bapak' di sorga kan? Apa kita juga benar-benar udah percaya sama Dia? Bukan percaya-percayaan kayak penonton sirkus di atas. Pada omdo (omong doang). Percaya yang artinya keputusan untuk tinggal tenang dan yakin Tuhan yang pegang kendali. Ah, teorinya mah begitu. Aku mah apa...

Ada kok kisah benerannya. Si Raja Yosafat lagi perang lawan 3 musuh, bani Moab, bani Amon bersama sepasukan orang Meunim. Baru sibuk ngurusin yang ini, raja dikasi tau ada pasukan laskar yang sangat besar mau memerangi dia juga. Raja Yosafat ketakutan lalu berdoa kepada Tuhan. LALU BERDOA KEPADA TUHAN. Takut itu wajarlah. Tapi ngapain setelah takut? Mau kabur? Sembunyi di balik tembok lumutan dan bau? Idih... liat dong raja Yosafat. Lalu mencari Tuhan yang ia 'TRUST'. Takutnya jadi hilang dan berani maju perang lalu menang.

Kok bisa sih orang-orang itu kepikiran berdoa cari Tuhan? Biasanya aku ketakutan lalu panik terus lupa. Lupa segalanya... Jangankan mau doa. Wong sama kamu aja udah lupa. Hilang ingatan.

Fokus dong... Fokus... Hati kita itu harus tertuju pada Tuhan. Jangan pada masalahnya. Wong kita itu terbatas. Kalo kita fokus sama masalah dan ketakutan, kita itu bergerak dari posisi rapuh. Namanya juga aku gini lho... Kurus, idup lagi.

Sederhana kan teorinya? Kalo kita tinggal tenang dan percaya di dalam Tuhan. Nggak ada lawan. Siapa yang bisa lawan Tuhan sih? Mata kita tertuju pada Tuhan, ya kita bergerak dari posisi kuat.

Hati yang percaya itu yakin Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan buat kita. Walaupun terlihat buruk, kita percaya akhirnya pasti baik. Raja melihat musuhnya terlalu banyak. Secara manusia nggak mungkin menang. Tapi "Mataku tertuju pada-Mu". Ia percaya dengan Tuhan. Sekalipun keadaan terlihat serba tidak baik. Ia berani percaya.

Percaya berarti bergantung penuh pada Tuhan. Raja berkata kepada rakyatnya, "Percayalah kepada Tuhan Allahmu, dan kamu akan tetap teguh. Percayalah pada nabi-nabi-Nya dan kamu akan berhasil."

Hasilnya apa ketika mereka semua begitu percaya Tuhan? Masalah besar diubah Tuhan jadi Mahkota besar. Mereka musuh-musuhnya malah bunuh-bunuhan sendiri. Enak bener ya? Pas mereka datang semua udah mati. Tinggal menjarah barang-barang yang begitu banyak. Tiga hari menjarah nggak abis. Bayangin aja kalo mall paling besar di Jakarta dijarah mungkin nggak sampe satu hari ludes. Lha ini, satu bangsa menjarah tiga hari.

Hebat ya efek 'percaya' ini.

Saturday, August 20, 2016

The Power of the Heart (Kekuatan Hati) #1

The Power of the Heart (Kekuatan Hati) #1
A Heart of Integrity (Hati yang Berintegritas)

Hati mempunyai Kekuatan yang Luarbiasa. Itu sebabnya lebih dari yang lainnya, Tuhan memperhatikan hati kita. (Bukan yang dilihat manusia yang dlihat Tuhan; manusia melihat apa yang ada didepan mata, tetapi Tuhan melihat hati) Kita akan belajar mengembangkan kualitas hati yang disukai oleh Tuhan.

I.                    Arti Integritas
a.       Integritas adalah Konsistensi antara prinsip-prinsip yang kita percayai, perkataan  dan perbuataan kita
b.      Bagaimana orang yang punya integritas
·         Punya kejujuran dan kemurnian dalam hatinya
·         Mau bertobat tanpa banyak alasan saat jatuh dalam dosa
·         Punya motivasi yang tulus
c.       Kunci hidup dalam kemurniaan, ketulusan dan integritas adalah melakukan segala sesuatu untuk Tuhan
II.                  Kuasa Integritas
1.       Integritas adalah perlindungan yang kokoh
·         Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benar mendapat perlindugan karena ketulusannya.
·         Nuh hidup dalam integritas sehingga mengalami perlindungan yang kokoh dalam hidupnya.
2.       Integritas adalah senjata yang sangat dahsyat untuk mengalami kemenangan yang lebih besar.
·         Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagian tuanmu.
·         Sadrakh, Mesakh dan Abednego hidup dalam integritas sehingga mengalami kemenangan yang lebih besar.


The Power of Heart

Hari ini aku menulis untukmu. Kuharap ini membuatmu merasa lebih baik. Apakah kamu tahu bahwa hatimu memiliki kekuatan yang luar biasa. Jauh dibandingkan dengan yang kau sadari. Hatimu menentukan jalan hidupmu, keputusan-keputusan yang kau ambil, masa depanmu, bahkan keselamatanmu! Itulah sebabnya Tuhan begitu memperhatikan hatiku dan hatimu.

Cara manusia melihat itu beda dengan cara Tuhan melihat kita. Manusia sepertiku dan kamu selalu melihat apa yang di depan mata, sedangkan Tuhan melihat hati. Inilah perbedaan cara pandang antara manusia dan Tuhan. Manusia seringkali hanya memperhatikan penampilan sebaliknya yang dilihat Tuhan adalah hati!

Kamu masih ingat kan kisah Daud dan kakak-kakaknya? Nabi Samuel mengira salah satu kakak-kakak Daud adalah raja yang akan diangkat Tuhan. Mereka gagah, kekar dan tampan. Tuhan menolak kakak-kakaknya, tetapi memilih Daud menjadi raja atas Bangsa Israel. Mengapa? Kakaknya hanya hebat penampilannya, tetapi Daud memiliki hati yang berkenan kepada Allah.

Tahu tidak? Tuhan sangat menyukai hati yang berintegritas. Apa sih hati yang berintegritas itu? Sebagian orang belum paham yang namanya integritas. Jika mengerti, kamu akan mengetahui alasan Tuhan menyukainya.

Integritas adalah konsistensi antara prinsip-prinsip yang kita percayai dengan perkataan kita dan perbuatan kita. Penjelasan mudahnya, jika kau adalah orang yang jujur. Itu berarti kamu tidak memiliki unsur kebohongan. Walaupun hanya satu persen saja. Tidak ada kebohongan putih atau dosa kecil. Kebenaran 100% adalah kebenaran 100%.
Benar 99% + Salah 1% = Salah 100%.
Itulah integritas. Tentu saja kita tidak sempurna. Jauh bahkan! Namun setidaknya kita berusaha.


Seperti apa sih orang yang punya integritas? Yah, orang itu pasti punya KEJUJURAN dan KEMURNIAN dalam hatinya. Lalu punya MOTIVASI yang tulus. Orang-orang itu mau bertobat, mengakui salah saat jatuh dalam dosa. Nggak gampang lho! Biasanya tuh orang cenderung berdalih, mencari kambing hitam dan melemparkan kesalahan pada orang lain. Ingat kan kisah Saul? Kesalahannya tergolong kecil dibandingkan Daud. Saul tidak sabar menunggu imam yang harus mempersembahkan korban bakaran. Hanya itu! Tetapi ketika ditegur, ia tidak mau mengakui kesalahannya. Ia berdalih, membela diri dan merasa benar.

Lalu Daud? Seorang raja yang meniduri istri bawahannya. Bahkan merencanakan pembunuhan dengan rapi yang menyebabkan tewasnya Uria prajurit yang sangat setia. Terlihat seakan-akan begitu wajar. Tidak ada yang tahu... Lalu ia mengambil istri Uria. Sungguh keji! Namun Tuhan mengetahui semuanya, dan ketika ditegur ia segera menyesal dan bertobat. Tidak berdalih atau melemparkan kesalahan pada orang lain. Itu sebabnya Tuhan lebih memilih Daud dibandingkan Saul.

Ingat baik-baik: Manusia tuh, hanya bisa melihat apa yang di depan mata, mendengar hanya dengan telinga jasmani, tetapi Tuhan adalah Allah yang menyelidiki hati kita yang paling dalam.

Kunci hidup dalam kemurnian, ketulusan dan integritas adalah melakukan segala sesuatu hanya untuk Tuhan. (Perhatikan petunjuk dalam kitab suci tentang kemurnian, ketulusan dan integritas.)

Lalu setelah itu apa? Apa untungnya sih kalau kau memiliki hati yang berintegritas? "Oh, kamu belum tahu ya, kuasa integritas?" Integritas adalah perlindungan yang kokoh. Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya. Masih ingat kisah tentang Nuh? Nuh adalah 'a man of integrity'.  Ia berani hidup benar di tengah-tengah dunia yang sangat bejat, penuh dosa dengan perbuatan-perbuatan yang mengerikan pada jamannya.

Tapi Nuh tetap hidup dalam integritas sehingga mengalami perlindungan yang kokoh dalam hidupnya.

Nggak mudah itu! Bayangkan saja jika kau bekerja dikantor dan semua orang korupsi. Lalu kau adalah satu-satunya orang yang tidak melakukan hal yang sama dengan mereka. Bisa-bisa kau dikata-katai 'sok suci', 'cari muka' atau bahkan dimusuhi, dihambat dan diserang.

Coba kau perhatikan apa yang terjadi berikutnya. Pada waktu banjir besar melanda dunia ini, Tuhan menyelamatkan Nuh dan keluarganya. Tuhan mengajari dia bagaimana bertahan hidup, bahkan bagaimana cara menyelamatkan makhluk hidup yang lain.

Integritas adalah senjata yang sangat dashyat untuk mengalami kemenangan yang lebih besar. Jaman dahulu kala, raja yang terus menerus menang merebut daerah kekuasaan merasa hebat. Bahkan dianggap sebagai dewa. Dibuatkan patung dan harus disembah sebagai Tuhan. Pelanggaran fatal akibatnya karena hukumannya adalah mati.

Namun Daniel setelah mendengar berita itu tidak gentar, bahkan tetap berdoa seperti biasa kepada Allah sambil memuji dan menyembah. Integritas yang ia miliki membuat ia tidak dimakan di kandang singa, sementara orang lain dicabik-cabik tanpa sisa. Tuhan juga membuat Daniel terus menjadi penasehat raja. Raja sudah empat kali ganti. Hebatnya dia tetap berada di istana yang sama.

Integritas adalah perlindungan yang kokoh dan senjata yang sangat dashyat untuk mengalami kemenangan yang lebih besar.

Tuesday, August 9, 2016

Alam Roh

- : "Makin diliat rasanya makin 'akward'. Sejak kapan kamu jadi pengikut aliran tulisan mabok?"
+ : "Hei, itu sarkasme tauk!"

Percaya nggak sih? Kalau dunia kita itu punya dua sisi? Seperti aku dan kamu. Bisa ngomong dalam hati atau bersuara. Yah... kalau dalam hati, tidak semua orang bisa mendengarnya. Berbeda jika bersuara.

Alam kita ini juga punya dua sisi. Secara jasmani seperti yang terlihat. Kamu melihatku dan aku melihatmu. Dan secara roh yang tidak terlihat secara kasat mata. Tapi dapat kau lihat jika indera keenammu berfungsi.

Itu sebabnya sama seperti tubuh jasmani, roh kita juga perlu diasah. Mungkin saja kita sekarang dewasa secara fisik namun secara roh masih seperti bayi. Bagaimana cara mengasah roh kita?

Seperti fisik yang terus menerus butuh makanan untuk tumbuh sehat. Demikian juga roh kita butuh 'makanan' supaya kita dewasa dalam roh. Apa makanan roh itu? Makanan fisik dirasakan secara fisik. Makanan roh dirasakan dalam roh.

Wednesday, August 3, 2016

Pendidikan Seks untuk Anak?

Ketika membaca judul di atas. Kali ini kau mengernyitkan dahi. Apa maksudnya? Jangan salah sangka dulu... Akhir bulan kemarin, tepatnya hari Jumat. Aku mengikuti seminar yang sebenarnya tidak ingin kudatangi. "Lebih baik tidur di rumah. Akhir-akhir ini aku kurang tidur". Begitu pikirku. Sebenarnya aku selalu merasa kurang tidur. Hahaha..  entah apa yang kau pikirkan. Dikirain pemalas kali. Aku tak peduli... (sambil nyanyi).

Maaf kalo ngelantur kemana-mana. Aku cuma mau bilang ternyata seminarnya penting banget. Walaupun bahasanya kelihatan vulgar tetapi kita justru diajarin 'benar'. Waduh, kok jadi terkesan 'jorok'. 
(Ngakak sambil guling-guling).

Oke, saatnya serius 'mode on'. Intinya kita harus membekali anak-anak dengan bijaksana. Pengetahuan yang benar malah akan menjaga mereka. Banyak yang ngomong membicarakan seks itu tabu! Apalagi pada anak! Malah marah kalau anaknya menyinggung atau bertanya soal seks. Semua yang kau katakan itu salah. Lalu kau menoleh dengan muka tidak senang.

Kau tak boleh berprasangka buruk ketika ia menanyakannya. Hilangkan semua tanda negatif pada ucapan, reaksi dan mimik mukamu. Cobalah untuk mengerti di posisi dia. Jika kau tidak dapat diandalkan untuk menemukan jawabannya. Ia tidak akan pernah lagi mencarinya darimu! Itu sangat berbahaya. Karena kita sama-sama tahu, seperti apa bahaya yang menanti di luar sana.

Kau dan aku harus mempunyai hubungan baik dengan anak. Hubungan yang sangat dekat, sehingga memungkinkan mereka menceritakan apa saja padamu dan padaku. Boleh dibilang pendidikan seks adalah pendidikan karakter. Yup! Jika ia tahu Tuhan memiliki maksud dan tujuan mulia untuk semuanya itu. Pengetahuan ini akan membentuk dan membentengi mereka seumur hidup. 

Pendidikan seks harus kau berikan sejak usia tiga tahun. Ha? Yah, memang begitu. Ketika kau memandikan anakmu yang berumur tiga tahun. Ketika dia 'pipis'. Kau boleh menanyakan padanya. 
+ Itu apa?
= Itu 'titit'
+ Iya 'titit' itu namanya penis. Itu penis, kau tahu itu untuk apa?
= Untuk pipis.
+ Iya benar untuk pipis. Kau tahu siapa yang ciptakan? Tuhan yang menciptakan, dan itu baik. Dengan itu kau bisa pipis. Tuhan menciptakan itu untuk siapa?
= Untuk aku.
+ Ia benar. Tuhan menciptakan hanya untuk kamu seorang. Orang lain tidak boleh memegangnya. Kecuali mama dan papa membantumu pipis. Atau dokter ketika kamu sakit. Oke? Kamu mengerti?

Stop sampai di situ. Ulangi terus percakapan ini setiap dia mandi sampai ia mengerti. Ini juga berguna untuk melindungi mereka dari pelecehan terhadap anak-anak.

Tekankan itu adalah ciptaan Tuhan dan itu baik. Juga sebutkan dengan jelas namanya. Penis untuk laki-laki dan vagina untuk perempuan. Katakan pada anak perempuanmu, "Kamu nanti juga akan menjadi dewasa seperti mama. Kamu akan menjadi seorang mama." Dan pada anak laki-lakimu, "Kamu nanti akan menjadi dewasa seperti papa. Kamu akan menjadi seorang papa"

Seorang ibu memiliki pengalaman dengan anak laki-lakinya yang berumur 5 tahun. Ibu itu yah, yang memberikan seminar ini.
= Ma, temanku yang perempuan pipisnya beda dengan aku. Dia jongkok.
+ Ia berbeda. Kamu laki-laki seperti papa. Dia perempuan seperti mama.
= Seperti apa ma? Bolehkah aku melihat punya mama?

Hah! Kaget dalam hati dan 'syok'. Aku belum siap dapat pertanyaan macam itu. Dari luar sih, terlihat tetap tenang dan sabar.

+ Hmm... tidak boleh. Tapi mama punya gambarnya. Mama akan tunjukkan kepadamu.

Kebetulan saya punya gambar bagan anatomi tubuh. Saya tunjukkan yang itu. Jangan menunjukkan gambar yang terlihat nyata atau bahkan gambar wanita telanjang. Jika tidak ada, coba gambarkan sendiri di kertas secara sederhana. Hanya untuk menunjukkan perbedaannya. 

+ Lubang pipis laki-laki di sini dan perempuan di sana. 

Dia puas dengan jawabanku dan berhenti bertanya. Akupun harus stop sampai di situ. Jangan menjelaskan melebihi keingintahuan mereka. Jelaskan sesuai umur mereka. Jangan membuat mereka sampai melongo.

Jelaskan pada mereka. Jika anak laki-laki katakan, nanti kamu tumbuh dewasa dan menjadi seorang papa. Seperti papamu. Jika perempuan katakan, nanti ketika kamu tumbuh dewasa, kamu akan jadi seorang mama. Seperti mama.

Ada kemungkinan juga mereka tidak berhenti sampai di situ. Bagaimana seorang bayi berada di perut mama? Adakah yang memasukkannya? Atau seekor burung membawanya? Dan pertanyaan yang muncul adalah "Darimana asal bayi?". Untuk anak kecil mereka hanya perlu tahu bahwa ia terdiri dari satu bagian yang sangat kecil dari papa dan satu bagian yang sangat kecil dari mama. Dan anak yang lebih besar kau jelaskan dengan terus terang bahwa penis akan dimasukkan ke dalam vagina lalu sel yang sangat kecil dari papa dan mama bertemu dan jadilah bayi.

Bahkan bukan tak mungkin reaksi mereka adalah "Ih, menjijikkan sekali ya?". 
+ Tidak menjijikkan. Tuhan membuat semuanya baik tepat pada waktunya. Tetapi ingat! Tidak boleh dilakukan sebelum menjadi suami istri. Karena tubuh kita adalah bait Tuhan. Roh Kudus diam dalam diri kita. Tubuh kita bukan milik kita sendiri.

Jaman sekarang anak-anak SD pun sudah memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis di kelas 5 dan 6. Jika kau mengalaminya, berikan tanggapan positif pada anak perempuanmu.

+ Oh, kamu suka sama Dion? Kenapa sih, kamu suka sama dia?
- Ngga tahu ya. Padahal nggak ganteng lho ma. Jelek kok. Tapi dia kalem banget anaknya. Kelihatannya tenang gitu lho. Kalo liat dia rasanya hati jadi tenang.
+ Nggak papa kamu suka sama dia. Itu normal kok. Kalau suka perasaan kamu gimana? Pasti pengin dekat-dekat dia kan? Terus pengin peluk juga kan?
- Hehehe... Iya sih ma. 
+ Menurutmu boleh nggak kamu peluk-peluk dia?

Berikan pertanyaan dan biarkan dia berpikir akibat yang ditimbulkan.

- Mmm... nggak boleh kali ya ma?
+ Ia, karena kamu belum benar-benar dewasa. Jadi belum boleh pacaran. Kamu tahu kan orang yang akan menikah akan berpacaran lebih dulu. Kamu kan belum mau menikah.
- Ia juga ma. Lalu bagaimana?
+ Kamu beserta teman-temanmu boleh mengajak Dion beserta teman-temannya. Tapi jangan hanya berdua ya? Dan jangan ke tempat yang sepi-sepi.

Ketika masa puber. Perubahan hormon mengakibatkan tumbuhnya jakun, perubahan suara dan bulu-bulu halus pada anak laki-laki sementara wanita mengalami menstruasi dan pertumbuhan payudara. 

+ Sekarang kamu sudah tumbuh jadi gadis. Rasanya gimana?
- Risih sih ma, aku nggak nyaman. Tiba-tiba ada gundukan di sini (dada). Lalu waktu lari-lari jadi aneh.
+ Itu artinya kamu bertumbuh menuju wanita dewasa. Boleh nggak kira-kira kalo temanmu suka sama kamu. Terus kamu disentuh dan dipeluk? 

Biarkan ia berpikir.

- Nggak boleh ma.
+ Ia karena nanti yang boleh menyentuh adalah suamimu. 
Lalu coba jelaskan.
+ Hormonmu masih belum stabil. Kalau kamu berpelukan bisa ingin lebih dan lebih lagi. Akhirnya berhubungan seks. Menurutmu boleh nggak?

Selalu tanyakan dampaknya dan biarkan ia berpikir.

- Ngga ma.
+ Kenapa?
- Bisa hamil dan mencemari tubuh. Merusak masa depan.
+ Iya, karena jika mendukakan Roh Kudus, ia akan meninggalkanmu. Tubuhmu nanti hanya dipersembahkan untuk suamimu.

Ada perumpamaan yang sangat baik. Ini membuat semuanya menjadi mudah ketika kita menjelaskan soal hubungan seks pada anak-anak remaja. Sebaiknya kau menjelaskan saat menghadiri resepsi pernikahan. Katakan padanya seperti ini:

+ Wah, semua orang bawa kado atau angpao. Mereka memberikan hanya untuk sepasang pengantin itu. Tahukah kamu? Tuhan juga membawa kado untuk mereka.
- Apa kadonya Tuhan?
+ Tuhan memberikan khusus untuk pengantin itu. Orang lain tidak boleh. Kamu juga tidak boleh. Kadonya adalah seks.

Pembicaraan seperti ini menjadi alarm pengingat bahwa hanya orang-orang yang sudah menjadi suami istri yang boleh melakukannya. Ia akan ingat, Ah mama pernah bilang tidak boleh jika belum menjadi suami istri. Sebaiknya sih, mama memberitahu anak perempuannya dan papa memberitahu anak laki-lakinya.


Monday, July 25, 2016

Hope for Your Family #3 sambungan 3

Ada orang yang lebih mementingkan pertanggungjawaban daripada hanya sekedar permintaan maaf. Melihat apakah setelah meminta maaf perilakunya berubah menjadi lebih baik atau kadang baik kadang buruk? Jika kau adalah orang yang meminta maaf, sebisa mungkin tunjukkanlah kesungguhan hatimu dalam meminta maaf dalam pertanggungjawaban. Lalu bagi kau yang bahasa maafnya pertanggungjawaban, ingat bahwa Tuhan sudah mengampuni dosamu, maka kau juga harus mengampuni orang yang bersalah kepadamu.

Sebenarnya berapa kali sih, aku harus memberi maaf? Sampai tujuh kalikah? Tidak. Memberi maaf itu tanpa batas. Kita sendiri tidak sempurna. Sering melakukan kesalahan-kesalahan. Lebih dari tujuh kali.

Ada sebuah kisah tentang seorang raja yang bermaksud mengadakan perhitungan terhadap orang-orang yang berhutang kepadanya. Lalu sampailah kehadapannya seorang yang mempunyai hutang 10 ribu talenta. Hanya orang ini tidak dapat membayarnya. Maka raja menyuruh ajudannya untuk menangkap keluarganya dan menjual seluruh istri, anak-anaknya. Tetapi orang ini bersujud dan memohon, "Sabarlah dahulu tuan raja, hutangku itu akan kulunaskan". Lalu raja berbelas kasihan kepadanya. Melepaskan orang itu dan melunaskan semua hutangnya. Segera orang itu pergi dari sana dan sesampainya diluar ia bertemu dengan temannya yang berhutang 100 dinar. Maka ia mencekik leher temannya, "Lunaskanlah hutangmu!" Maka temannya ini melakukan hal yang sama dengannya dan memohon, "Sabarlah dahulu tuan, hutangku ini akan kulunaskan". Tetapi ia tidak mau mendengarkan temannya itu dan menjebloskan ke dalam penjara. Mendengar itu teman-temannya sangat sedih dan menceritakan segalanya kepada raja.
Raja menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya, "Hei kamu orang jahat, seluruh hutangmu kuhapuskan karena kau memohon padaku. Bukankah seharusnya kau juga mengasihani temanmu seperti aku telah mengasihanimu?" Maka marahlah sang raja dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
Sama seperti Tuhan di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kau dan aku tidak mengampuni dengan segenap hati.

Harga 1 talenta = 6.000 dinar, 10.000 talenta = 60 juta dinar. Jika diandaikan 1 dinar = 50.000 rupiah. Maka 10 ribu talenta = 3 triliun rupiah. 100 dinar = 5 juta rupiah. Maka perbandingannya adalah 600 : 1. Alangkah jahatnya...

Ini diandaikan seperti rekening hubungan, mirip dengan rekening bank. Hal-hal negatif yang kita lakukan membuat saldo di rekening hubungan kita berkurang. Hal-hal baik yang kita lakukan membuat saldo di rekening hubungan kita bertambah. Kalau bahasa maaf seseorang adalah rekening hubungan, maka yang terpenting bagi dia adalah rekening hubungan kita dengan mereka haruslah tetap positif. Semoga aku dan kau bertumbuh dewasa sehingga sekalipun orang berbuat negatif kita tetap dapat mengampuni.

Yang terakhir adalah perubahan nyata yang konsisten. Bagi orang lain perubahan nyata yang konsisten itu permintaan maaf yang paling mengena di hati. Kunci utama pertumbuhan rohani serta kedewasaan karakter adalah hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Bagimu yang bahasa maafnya adalah perubahan yang konsisten. Tetaplah bisa mengampuni sekalipun orang itu belum ada perubahan nyata.

Thursday, July 21, 2016

Hope for Your Family #3 sambungan 2

Meminta maaf dengan bahasa tubuh yang benar. Apa maksudnya? Mungkin beberapa dari kita mengetahui kisah kuno kakak beradik Esau dan Yakub si penipu. Yakub menipu Esau sampai 2 kali. Bahkan menyamar sebagai kakaknya supaya mendapatkan semua warisan berkat. Tentu saja Esau sangat marah dan berniat membunuh adiknya. Yakub lari ketakutan, namun setelah sekian tahun berlalu ia ingin kembali ke tempat asal bersama-sama dengan keluarganya. Dalam perjalanan menemui kakaknya Esau ia menyuruh banyak pelayan berjalan mendahului dia membawa persembahan kambing domba yang sangat banyak. Yakub sendiri sujud sampai ke tanah 7 kali hingga ia sampai ke dekat kakaknya itu. Tetapi Esau berlari mendapatkan dia, didekapnya dia, dipeluk lehernya dan diciumlah dia. Lalu bertangis-tangisanlah mereka. Bahasa tubuh permintaan maaf yang diberikan Yakub mempengaruhi sebagian besar perilaku Esau.

Jangankan bahasa tubuh yang benar, kadang kala untuk mengucapkan maaf saja orang tidak mau. Gengsi. "Aku ini siapa? Harga diriku tinggii.. Aku lebih terbiasa dihormati. Orang itu malah harus tunduk padaku.