Thursday, July 14, 2016

Hope For Your Family/ Harapan Untuk Keluarga Anda #2

LOVE LANGUAGE
BAHASA KASIH

I. Ada 5 Bahasa Kasih
a. Bahasa kasih adalah cara kita merasa dan mengekpresikan KASIH.
  • Setiap orang memiliki bahasa kasih yang berbeda-beda.
b. Apa saja 5 Bahasa Kasih itu?
  1. KATA-KATA YANG MANIS.
  2. HADIAH
  3. KEBERSAMAAN YANG BERKUALITAS
  4. TINDAKAN MELAYANI
  5. SENTUHAN FISIK

Orang yang bahasa kasihnya adalah 'kata-kata yang manis', biasanya langsung nyambung dengan orang yang perkataannya menyenangkan dan suka memuji. Pun dengan keluarga. Jika istri bahasa kasihnya adalah kata-kata yang manis, sementara suami bahasa kasihnya adalah tindakan melayani. Apa yang terjadi dengan suami?
"You NATO... You! Not action talk only". Sementara istrimu perkataannya menyenangkan, suka memujimu. Kau tidak merasa dikasihi. Mengapa? Karena bahasa kasihnya berbeda. 

Lalu ketika kau merasa telah melakukan semuanya demi keluarga. Bekerja siang malam. Bahkan membantu membersihkan rumah dan mengurus anak! Waw... seperti yang kau ceritakan dalam konseling. Menurutku kau itu suami super hebat. Tapi mengapa istrimu tidak merasa dicintai?

Kau dengar sendiri apa yang dikatakan istrimu. Setelah belasan tahun menikah, tak sekalipun terucap kata-kata manis darimu, " I love you, aku cinta padamu atau aku sayang kamu". Ketika istrimu telah berdandan, tidak sekalipun kau mengatakannya. "Kamu terlihat cantik, kau kelihatan luar biasa". Yang ada kamu sibuk memotong rumput, mencuci mobil atau hal lain. Akhirnya ia merasa diabaikan.

Saranku belajarlah untuk memberikan pujian, komentar dan perkataan yang menyukakan hatinya. Mungkin sulit jika urutan bahasa kasihnya adalah nomor terakhir untukmu. Walaupun kau anggap NATO. NOT ACTION TALK ONLY. Jika engkau mengasihinya, kau harus memulainya sekarang. Ketika kau melakukan hal yang paling tidak kau sukai demi dia. Justru dia akan merasakan kasihmu penuh pengorbanan.

Sementara baginya, bahasa kasih tindakan melayani itu jadi nomor kesekian. Hal yang paling tidak bisa ia lakukan. Namun ia akan berusaha melayani keluarga dengan tindakan yang nyata. Keluarga kalian dipulihkan ketika saling berkorban dan memahami.

Bagaimana dengan hadiah? Ada orang-orang yang bahasa kasihnya adalah hadiah. Sebenarnya ini juga budaya orang Indonesia. Ketika melancong ke negara lain misalnya, orang-orang bule ketika mampir ke toko souvenir akan membeli seperlunya. Untuk diri mereka sendiri. Berbeda dengan orang Indonesia. Mereka akan membeli untuk kakak, adik, saudara yang lain, teman atau tetangga yang dekat. Sampai-sampai para penjual belajar Bahasa Indonesia supaya bisa khusus melayani orang-orang Indonesia.

Orang yang bahasa kasih utamanya adalah 'hadiah' akan bahagia sekali kalau orang yang dia kasihi memberikan hadiah. Pikirkan ide-ide untuk memberikan kejutan-kejutan hadiah yang menyenangkan. Tapi jangan cuma memikirkannya dan tidak pernah memberikannya. Sekalipun kita memiliki niat sejak lama. Jika tidak pernah diberikan, ia tidak akan pernah merasa dikasihi.

Yang ketiga adalah bahasa kasih kebersamaan berkualitas. Mereka dengan bahasa kasih ini akan merasakan kebahagiaan ketika bisa menghabiskan waktu bersama orang yang ia kasihi.

Ketika engkau memasuki sebuah cafe atau restoran dan ada beberapa pasangan yang duduk didalamnya. Apakah kau tahu mana yang sedang berpacaran dan mana yang pasangan suami istri? "Ya, tentu saja aku tahu", jawabmu yakin. Mereka yang saling tersenyum, bertatapan mesra, terlihat saling memperhatikan. Itulah yang sedang berpacaran. Sedangkan yang masing-masing sibuk dengan HP. Atau yang sibuk menelepon sementara wanitanya diam saja sambil memandang dengan jengkel.

Kupikir lebih baik aku belajar menyediakan waktu untuk keluarga. 'Bukan hadir secara fisik saja'. Namun jiwanya terbang melayang entah kemana. Mematikan ponsel ketika sedang makan atau berkumpul bersama juga merupakan cara yang efektif untuk memberikan waktu bagi keluarga.

Mengasihi bukan hanya dengan perkataan atau lidah. Tetapi dengan perbuatan dan kebenaran. Hal ini penting buat orang yang bahasa kasihnya adalah tindakan melayani. Orang dengan tipe ini akan merasa dikasihi kalau kita mau berkorban melakukan tindakan melayani buat mereka. Layanilah keluarga dengan tindakan nyata.

Sentuhan fisik juga salah satu bahasa kasih yang penting. Bayi yang belum bisa berbicara akan merasa dikasihi jika kita menyentuhnya dengan lembut, menggendong dan membelai.

Kate Ogg adalah seorang ibu yang melahirkan bayi kembar secara prematur dalam usia 27 minggu atau sekitar 7 bulan kurang dengan berat hanya satu kilogram. Ketika lahir keduanya tidak menangis dan belum bernapas. Selama 20 menit tim dokter tidak bisa membuat mereka bernapas dan satu bayi dinyatakan meninggal. Sedang yang satu belum bernapas juga. Namun Kate tidak mau melepaskan begitu saja. Ia membuka pakaiannya dan mendekap sang bayi dengan tubuhnya yang hangat. Selama 2 jam! Setelah 2 jam dipelukan sang ibu, bayi mungil itu menunjukkan detak kehidupan. Bahkan terlihat bernafas. Ajaib! Terlebih setelah Kate sang ibu memberikan tetesan ASI dengan jari telunjuknya. Beberapa ahli percaya sentuhan fisik yang lembut berupa pendekatan kulit bayi ke kulit ibu memberikan efek menguntungkan yang lebih besar dibandingkan meletakkannya dalam inkubator. Maka mereka membiarkan bayi itu terus ada dalam dekapan Kate. Akhirnya Jamie bisa bernapas normal dan tumbuh menjadi anak yang sehat.

Sentuhan fisik yang lembut merupakan salah satu bahasa kasih yang diperlukan dalam keluarga. Sentuhan fisik memiliki kekuatan emosional yan luar biasa sehingga tindakan sederhana sudah dapat mengekspresikan kasih sayang yang besar. Sentuhan fisik yang lembut dalam pernikahan seperti bergandengan tangan atau memeluk pasangan kita dapat membawa hubungan rumah tangga yang bahagia. Anak-anak yang sering mendapatkan sentuhan fisik kasih sayang dari orang tuanya seperti dipeluk dan dicium pada umumnya memiliki keseimbangan emosional yang lebih baik.

Setelah menikah, orang Indonesia jika bergandengan malah ditepis pasangannya. "Ngga usah, sudah tua! Malu." Malah orang-orang Barat berusaha memelihara hubungan dengan memegang punggung tangan saat makan, menyandarkan kepala ke pasangan. Sentuhan fisik tulus yang kita berikan merupakan kekuatan dan dorongan untuk membangun rumah tangga bahagia.

II. Bagaimana mengasihi orang yang bahasa kasihnya berbeda dengan kita?
a. Setiap orang mempunyai BAHASA KASIH UTAMA.

Dan biasanya bahasa kasih antara suami dan istri berbeda. "Mengapa?". Mungkin biar seru. Jika tidak orang-orang tidak belajar memperhatikan orang lain.

b. Bagaimana kita bisa tahu bahasa kasih kita sendiri atau bahasa kasih orang yang kita sayangi?
  • Telitilah apa yang biasa kita lakukan ketika kita ingin menyenangkan orang yang kita sayangi.
  • Telitilah apa yang selama ini coba dia lakukan bagi kita.
Lagi-lagi temanku mengeluh tentang istrinya. "Mengherankan, ia selalu menuntut. Rasanya tidak tahan lagi. Menemaninya jalan-jalan bersama anak. Pergi makan bersama. Dia pikir aku penggangguran! Aku sibuk bekerja. Tidak ada waktu untuk melakukan hal-hal itu. Memangnya dia tidak bisa pergi sendiri apa?"

Coba kau perhatikan. Mungkin sebenarnya itu kebutuhannya. Tentu saja sebelum mendapatkan ia akan selalu menuntut sampai kau penuhi. Bahasa kasih istrimu adalah kebersamaan yang berkualitas. Sementara kau di rumah, kau malah menyendiri dengan laptopmu.

Kadang kebutuhan untuk dikasihi diekspresikan dengan cara lain. Kau bisa melihat bila ia selalu memberikanmu hadiah-hadiah kecil. Berarti itulah bahasa kasih utama yang ia miliki.

c. Bagaimana kalau bahasa kasih orang yang kita sayangi itu adalah bahasa kasih yang paling rendah bagi kita?
  • Tetap lakukan meskipun sukar, sebagai bukti bahwa kita sungguh-sungguh mengasihinya.
Seorang papa yang lain bercerita. Saat malam hari sebelum benar-benar tidur. Mereka akan tidur dalam keadaan gelap tanpa cahaya. Sebelumnya ia akan menyalakan senter lampu hpnya kearah langit-langit dan menggerakkan jari-jarinya
dengan cerita lucu. "Hai, kamu tahu siapa aku? Aku bunny si kelinci..."

Lalu saat libur ia berputar-putar merangkak dengan kedua anak perempuannya yang masih kecil diatasnya. "Kau pikir aku bisa suka melakukannya? Tidak! Itu bukan gayaku! Kau pikir aku tidak kehabisan bahan cerita? Aku tidak ada ide! Bahkan mereka membantu alur ceritanya. Lalu kau pikir aku suka main kuda-kudaan seperti orang aneh? Tidaak... aku tidak suka. Tapi aku tahu, tiap aku melakukan untuk mereka. Hati mereka mendekat padaku. Kami jadi lebih dekat. Hubungan kami menyenangkan.

Kalau kita konsisten melakukannya, maka hubungan keluarga kita bisa dipulihkan kembali, dan kita akan menikmati kebahagian keluarga yang luarbiasa.

No comments:

Post a Comment