Sunday, July 17, 2016

Hope for Your Family #3

Bahasa Maaf

Dalam kehidupan ini, sangat mungkin kita punya masalah dengan keluarga kita. Itu sebabnya sangat penting untukmu dan aku mempelajari bahasa maaf. Bahasa maaf adalah cara kita mengekspresikan permohonan maaf. Seperti bahasa kasih. Setiap orang juga punya bahasa maaf yang berbeda.

Perkataan minta maaf adalah bahasa maaf yang paling umum. Kita harus berani untuk mengaku dosa atau berkata minta maaf. Kita juga harus menghargai permintaan maaf dari keluarga kita.

Dosa adalah penghambat keselamatan. Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar. Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu ialah segala dosamu. Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan, mulutmu mengucapkan dusta lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.

Untuk informasi, dua contoh kisah di bawah ini adalah nyata. Benar-benar terjadi. Seorang ibu yang hanya bekerja sebagai tukang cuci pakaian. Beliau berhasil menyekolahkan anak satu-satunya. Kehidupannya sangat sederhana. Mencuci pakaian setiap hari dari pagi sampai sore. Anaknya bergaul dengan orang-orang yang tidak baik. Ibu ini tidak tahu. Mengikuti gerombolan teman-teman yang salah. Belajar hal-hal yang tidak terpuji. Di mulai dari dosa yang terlihat ringan, lalu mencuri, narkoba dan akhirnya melakukan kejahatan sembilan rupa.

Kelas satu SMA, kelas dua SMA sampai kelas tiga SMA. Akhirnya ia tertangkap dan dipenjara. Tiga tahun telah berlalu, namun ibu ini belum juga mengetahui keadaan anaknya di kota. Akhirnya anak ini menyuruh temannya memberitahukan kepada ibunya bahwa ia sudah tiga tahun dipenjara. Ia bisa keluar bila ditebus.

Ibu ini kaget setengah mati. Selama ini dia pikir semua baik-baik dengan hidup sederhana. Anaknya tidak merasa demikian. Ketika ingin punya uang ia mencuri. Ingin motor mencuri lagi dan seterusnya. "Mengapa ia tidak menyadari mereka tidak memiliki kemampuan? Ibu hanyalah seorang buruh cuci. Berapa sih gaji buruh cuci?"

Dengan hati yang hancur ibu ini berdoa. "Tuhan ampunilah aku, yang tidak mendidik anak yang Kau berikan dengan baik." Kalimat pertama yang keluar dari mulutnya membuatku sangat kagum. "Ampunilah aku" bukan "Ampuni anakku". Ibu ini memulai dari dirinya sendiri. Ia tahu tidak mudah untuk mengubah orang lain maka ia memulai dari dirinya sendiri. Padahal jelas-jelas anaknya yang bersalah, tidak tahu diri!

Ia percaya Tuhan pasti menolong. Akhirnya dari pagi sampai sore dia jadi buruh cuci, dari sore sampai hampir pagi ia bekerja mengangkat batu-batu dalam ember sebagai kuli bangunan! Ia hanya tidur selama beberapa jam saja setiap hari.

Kelelahan fisik dan beban puluhan juta membuat perubahan besar pada tubuhnya. Dulu ia cantik, tapi sekarang menjadi renta. Menua dengan sangat cepat. Lalu tiba saatnya ibu ini datang ke penjara menengok si anak. Anaknya tidak mengenalinya.

"Kamu siapa sih?"
"Aku ibumu nak".
"Ngawur, kamu bukan ibuku. Ibuku cantik. Tidak jelek dan tua sepertimu!"
Ibu ini tidak menggubris kata-kata kasar anaknya. Ia menjelaskan bahwa ia bekerja untuk menebus si anak. Dan benar ketika hakim memberikan putusan, ia membayarnya dan mengeluarkan anak ini dari penjara. Mereka pulang dan sesampainya di rumah anak ini mencari memanggil-manggil ibunya. "Ibu.. ibu.. kau di mana?"
"Sudah kubilang, aku ini ibumu nak. Kau yang membuatku jadi seperti ini. Kau pikir gampang mengumpulkan uang sebanyak itu untuk menebusmu? Apa kau tahu berapa gaji tukang cuci baju? Aku bekerja sebagai tukang cuci dari pagi sampai sore dan kuli bangunan dari sore sampai hampir pagi. Apa kau tidak mengerti juga nak?"

Anak ini langsung tersadar dan bersujud menangis pada ibunya. "Maafkan aku ibu".

Ibu ini rela melakukan demi anaknya. Berkorban demi anaknya. Si anak akhirnya sadar dan minta maaf. Yang telah terjadi tidak bisa diubah. Namun permintaan maaf yang tulus memulihkan hubungan keluarga.

Bersambung..

No comments:

Post a Comment