Kau tahu pasti Tuhan selalu ada untukku dan untukmu. Bukan sekadar teori untuk dibaca tetapi untuk dipercayai. Kau itu berharga dimata Tuhan. Sebab itu ada tertulis Ia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang. Entah kau sengaja menghilangkan diri atau aku tanpa terasa terhilang gara-gara tersesat.
Persis tentang perumpamaan domba-domba. Mereka selalu berjalan mengikuti gembalanya. Gembala memimpin di depan dan domba-domba mengikuti di belakang. Berbeda dengan kambing-kambing. Kambing-kambing selalu berjalan di depan semau mereka, sedangkan gembala kambing berada di belakang. Baru ketika mereka terlalu menyimpang, sang gembala akan paksa mengarahkan mereka kembali dari belakang.
Ngomong-ngomong kau terbiasa jadi apa? Pernah sih, aku jalan duluan dan setelahnya baru bertanya pada Tuhan. Sebenarnya sebelum memulai sesuatu bertanya dahulu atau jalan duluan baru bertanya? Domba atau kambing? Jadilah domba yang baik yang mengikuti Gembala Agung. Tuhan berada di depan. Libatkan Tuhan terlebih dahulu.
Kadang kala sudah jadi dombapun tetap hilang. Itu terjadi ketika aku tertarik pada sesuatu. Fokusku teralih dan jadi salah arah. Kau bilang itu bisa terjadi pada siapa saja. Tentu! Seperti seorang anak kecil yang di ajak jalan-jalan ke mall. Kau yang masih pendek tidak melihat pemandangan apapun kecuali sosok-sosok badan besar berlalu lalang menghalangi pandangan. Ketika sesuatu terlihat menarik kau segera menghampirinya dengan gembira. saat itu juga kau telah hilang!
Atau ketika seseorang terlihat keren dan sangat baik. Aku berpikir ini pasti jodohku! Padahal bukan. Kami jelas-jelas berbeda dan tidak sepaham. Bahkan ketika itu berlanjut sampai ke pernikahan rasanya semua baik-baik saja. Sampai di satu titik aku menyadari kesalahan fatal yang kulakukan. Persis seperti pesawat yang menyimpang hanya 1°. Semuanya terasa baik-baik saja, sampai di satu titik telah menyimpang terlalu jauh.
Penyebabnya dari awal cuma satu. Fokus yang teralihkan dan kau jadi salah arah. Memang terlihat lebay, namun tetap saja kau harus menjaga fokusmu tetap tertuju pada Tuhan. Satu jam setiap pagi untuk meminta petunjuk terasa begitu berat. Malah kalau boleh aku akan melewatkannya. Namun 1 jam itu meluruskan 23 jam berikutnya. Dan aku walaupun awalnya ogah-ogahan, memaksakan diri melakukannya. Nyatanya semua berhasil berjalan dengan baik.
Mungkin kau ingat cerita kita tentang kelahiran. Jika boleh memulai dari nol tanpa mengenal keluarga kita yang sekarang. Tentu kita akan memilih keluarga yang sempurna. Nyatanya tidak bisa kan? Tuhan yang memilihkan. Sebenarnya tempat kita beribadahpun Tuhan yang memilihkan. Pertemuan kita sekarang, lalu jemarimu yang bergerak menuju ke halaman ini. Tuhan yang memilihkan. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini!
1 Rupiah dalam 1 Milyar punya potensi yang luar biasa. Tapi kalo 1 Rupiah cuma sendirian aja, ia kehilangan potensi besarnya. Perkumpulan 1 Rupiah bisa membeli buku, tv, laptop, mobil bahkan rumah! Sekarang terbayangkan kalau kau terpisah dari kelompok dirhamnya Tuhan? Kau akan kehilangan semua potensi besar yang sebenarnya bisa kau lakukan.
Ada 3 jenis perumpamaan tentang terhilang. Domba yang ditemukan kembali, dirham yang hilang dan ditemukan kembali dan anak bungsu yang hilang. Untungnya semua ditemukan kembali! Ada yang sengaja terhilang karena fokusnya teralih seperti domba tadi. Ada yang terhilang karena situasi dan kondisi seperti dirham. Keduanya terjadi karena tidak di sengaja. Namun ada yang sengaja menghilangkan diri seperti cerita anak bungsu yang meminta warisan kepada Bapa. Menghabiskan hartanya dengan berfoya-foya lalu kelaparan.
Segera sekarang ia sengsara, bekerja sebagai penjaga babi-babi bahkan kelaparan. Ia berharap dapat meminta sedikit makanan babi itu untuk dimakan tetapi tidak diijinkan sang pemilik.
Di rumah bapanya banyak makanan dan tempat yang layak. Kau tahu artinya kehilangan Tuhan kan? Kehilangan Tuhan akan direndahkan. Kehilangan Tuhan berarti kehilangan tempat di rumah Bapa. Seperti anak bungsu yang kehilangan berkat, martabat dan kebahagiaannya.
Kita sama-sama tahu jika Tuhan memberi kehendak bebas padamu dan padaku untuk memilih sendiri jalan kehidupan. Kadang memilih pergi dari Bapa terlihat bebas dan menyenangkan. Namun hidup bukan cuma hari ini. Nanti saat pulang kau dan aku akan kehilangan tempat di rumah Bapa. Jika di sini tidak bersama Tuhan, di sana juga tidak. Lalu apa gunanya memperoleh seluruh dunia tetapi binasa? Bukankah yang terpenting adalah mempersiapkan untuk kehidupan kekal.
Jika tanpa sengaja kau menjadi anak bungsu itu jangan gengsi untuk kembali! Beranikan diri mengambil 1 langkah saja untuk kembali dan Tuhan yang akan berlari memelukmu. Buatlah Tuhan tertawa dan iblis menangis. Jangan terbalik.
No comments:
Post a Comment