Suatu kali, seorang maestro piano terkenal mengadakan pertunjukan di sebuah kota. Sebelum layar dibuka, ada seorang anak kecil yang berjalan-jalan dipinggir panggung dan tertarik dengan piano hitam di tengah panggung tersebut. Ia berlari dengan antusias menghampiri piano tersebut, duduk di bangkunya dan mulai menekan-nekan tuts piano. Terdengarlah nada-nada sumbang. Operator lampu yang mengira itu adalah bagian dari pertunjukan langsung menyorotkan lampu tunggal ke arah anak kecil tersebut. Kontan saja, semua panitia panik dan segera menuju ke panggung. Namun, tak disangka, sang maestro melarang mereka dan dengan tenang melangkah ke piano lain yang berada dipinggir panggung. Kemudian, ia mulai memainkan pianonya, mengiringi permainan sumbang anak kecil tersebut. Menutupinya dengan nada-nada lain, sehingga keduanya menjadi satu kesatuan yang sangat indah. Penonton bertepuk tangan mengagumi pertunjukan tersebut dan berdiri memberikan penghormatan kepada sang maestro. Anak kecil yang mendengar suara riuh penonton terkaget, menghentikan permainannya dan tersenyum bangga, mengira bahwa tepuk tangan itu ditujukan padanya. Padahal kita semua tahu, bahwa tepuk tangan itu bukan ditujukan kepada anak kecil tersebut, tetapi kepada Sang Maestro yang menyempurnakan apa yang dilakukan anak kecil itu.
Tidakkah kau menyadari, bahwa terkadang kita semua sama seperti anak itu? Yang tidak menyadari campur tangan Sang Maestro Agung kita di surga. Apapun yang sudah kita lakukan, bukanlah karena kepandaian dan kehebatan kita, tetapi hanya karena kasih dan anugerah-Nya semata. Dialah yang memberikan kesempatan. Dia yang mengangkat dan membukakan pintu. Dia yang melimpahi kita dengan anugerah-Nya sehingga kita bisa berbuat banyak. Karena itu, kau yang selalu merasa tidak layak, jangan berkecil hati. Kita dipakai Tuhan ketika percaya dan mau membuka hati. Dan kau yang sekarang sedang dipakai Tuhan, ingatlah bahwa selalu ada Sang Maestro Agung yang menyempurnakan apapun yang kau lakukan.
Sesungguhnya, jika kita dipilih untuk mengubah dunia, semua itu hanya karena Anugrah Tuhan semata.
No comments:
Post a Comment