Hari ini aku menulis untukmu. Kuharap ini membuatmu merasa lebih baik. Apakah kamu tahu bahwa hatimu memiliki kekuatan yang luar biasa. Jauh dibandingkan dengan yang kau sadari. Hatimu menentukan jalan hidupmu, keputusan-keputusan yang kau ambil, masa depanmu, bahkan keselamatanmu! Itulah sebabnya Tuhan begitu memperhatikan hatiku dan hatimu.
Cara manusia melihat itu beda dengan cara Tuhan melihat kita. Manusia sepertiku dan kamu selalu melihat apa yang di depan mata, sedangkan Tuhan melihat hati. Inilah perbedaan cara pandang antara manusia dan Tuhan. Manusia seringkali hanya memperhatikan penampilan sebaliknya yang dilihat Tuhan adalah hati!
Kamu masih ingat kan kisah Daud dan kakak-kakaknya? Nabi Samuel mengira salah satu kakak-kakak Daud adalah raja yang akan diangkat Tuhan. Mereka gagah, kekar dan tampan. Tuhan menolak kakak-kakaknya, tetapi memilih Daud menjadi raja atas Bangsa Israel. Mengapa? Kakaknya hanya hebat penampilannya, tetapi Daud memiliki hati yang berkenan kepada Allah.
Tahu tidak? Tuhan sangat menyukai hati yang berintegritas. Apa sih hati yang berintegritas itu? Sebagian orang belum paham yang namanya integritas. Jika mengerti, kamu akan mengetahui alasan Tuhan menyukainya.
Integritas adalah konsistensi antara prinsip-prinsip yang kita percayai dengan perkataan kita dan perbuatan kita. Penjelasan mudahnya, jika kau adalah orang yang jujur. Itu berarti kamu tidak memiliki unsur kebohongan. Walaupun hanya satu persen saja. Tidak ada kebohongan putih atau dosa kecil. Kebenaran 100% adalah kebenaran 100%.
Benar 99% + Salah 1% = Salah 100%.
Itulah integritas. Tentu saja kita tidak sempurna. Jauh bahkan! Namun setidaknya kita berusaha.
Seperti apa sih orang yang punya integritas? Yah, orang itu pasti punya KEJUJURAN dan KEMURNIAN dalam hatinya. Lalu punya MOTIVASI yang tulus. Orang-orang itu mau bertobat, mengakui salah saat jatuh dalam dosa. Nggak gampang lho! Biasanya tuh orang cenderung berdalih, mencari kambing hitam dan melemparkan kesalahan pada orang lain. Ingat kan kisah Saul? Kesalahannya tergolong kecil dibandingkan Daud. Saul tidak sabar menunggu imam yang harus mempersembahkan korban bakaran. Hanya itu! Tetapi ketika ditegur, ia tidak mau mengakui kesalahannya. Ia berdalih, membela diri dan merasa benar.
Lalu Daud? Seorang raja yang meniduri istri bawahannya. Bahkan merencanakan pembunuhan dengan rapi yang menyebabkan tewasnya Uria prajurit yang sangat setia. Terlihat seakan-akan begitu wajar. Tidak ada yang tahu... Lalu ia mengambil istri Uria. Sungguh keji! Namun Tuhan mengetahui semuanya, dan ketika ditegur ia segera menyesal dan bertobat. Tidak berdalih atau melemparkan kesalahan pada orang lain. Itu sebabnya Tuhan lebih memilih Daud dibandingkan Saul.
Ingat baik-baik: Manusia tuh, hanya bisa melihat apa yang di depan mata, mendengar hanya dengan telinga jasmani, tetapi Tuhan adalah Allah yang menyelidiki hati kita yang paling dalam.
Kunci hidup dalam kemurnian, ketulusan dan integritas adalah melakukan segala sesuatu hanya untuk Tuhan. (Perhatikan petunjuk dalam kitab suci tentang kemurnian, ketulusan dan integritas.)
Lalu setelah itu apa? Apa untungnya sih kalau kau memiliki hati yang berintegritas? "Oh, kamu belum tahu ya, kuasa integritas?" Integritas adalah perlindungan yang kokoh. Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya. Masih ingat kisah tentang Nuh? Nuh adalah 'a man of integrity'. Ia berani hidup benar di tengah-tengah dunia yang sangat bejat, penuh dosa dengan perbuatan-perbuatan yang mengerikan pada jamannya.
Tapi Nuh tetap hidup dalam integritas sehingga mengalami perlindungan yang kokoh dalam hidupnya.
Nggak mudah itu! Bayangkan saja jika kau bekerja dikantor dan semua orang korupsi. Lalu kau adalah satu-satunya orang yang tidak melakukan hal yang sama dengan mereka. Bisa-bisa kau dikata-katai 'sok suci', 'cari muka' atau bahkan dimusuhi, dihambat dan diserang.
Coba kau perhatikan apa yang terjadi berikutnya. Pada waktu banjir besar melanda dunia ini, Tuhan menyelamatkan Nuh dan keluarganya. Tuhan mengajari dia bagaimana bertahan hidup, bahkan bagaimana cara menyelamatkan makhluk hidup yang lain.
Integritas adalah senjata yang sangat dashyat untuk mengalami kemenangan yang lebih besar. Jaman dahulu kala, raja yang terus menerus menang merebut daerah kekuasaan merasa hebat. Bahkan dianggap sebagai dewa. Dibuatkan patung dan harus disembah sebagai Tuhan. Pelanggaran fatal akibatnya karena hukumannya adalah mati.
Namun Daniel setelah mendengar berita itu tidak gentar, bahkan tetap berdoa seperti biasa kepada Allah sambil memuji dan menyembah. Integritas yang ia miliki membuat ia tidak dimakan di kandang singa, sementara orang lain dicabik-cabik tanpa sisa. Tuhan juga membuat Daniel terus menjadi penasehat raja. Raja sudah empat kali ganti. Hebatnya dia tetap berada di istana yang sama.
Integritas adalah perlindungan yang kokoh dan senjata yang sangat dashyat untuk mengalami kemenangan yang lebih besar.
No comments:
Post a Comment