Aku dan kau. Semua orang di muka bumi ini berusaha menemukan yang terbaik untuk dirinya. Jalan hidup yang menurutmu sempurna. Keluarga yang menurutku ideal. Karir yang menurut kita membanggakan. Sebagian lagi malah menjalani hidup dengan berfoya-foya, narkoba, seks bebas atau hal negatif lainnya. Itu karena mereka tidak mengerti bahwa kita hanya menjalani ujian.
Kau dan aku ada bukan karena kebetulan. Kamu tidak diciptakan untuk memenuhi Kota Jakarta yang sudah padat ini. Aku juga tidak diciptakan untuk menghabis-habiskan oksigen di bumi. Kau diciptakan dengan suatu maksud dan tujuan. Begitu pula denganku.
Mungkin ada beberapa teori yang berkata lain. Teori Evolusi ilmuwan Darwin. Namun manusia bisa salah. Meskipun ia seorang ilmuwan. Aku tidak percaya kita terjadi karena kebetulan. Karena benturan-benturan atau perubahan hal lainnya monyet menjadi manusia.
Kepercayaan kita, masing-masing adalah benar. Menurut kita sendiri. Hanya hal itu yang kita pelajari. Aku tak akan menyanggahmu. Kau tak akan menyanggahku. Kau memiliki-Nya. Aku juga merasa begitu. Pertanyaannya : Apakah kita tahu garis akhir kita? Hanya orang yang sungguh-sungguh mengerti tujuan hidup bisa berkata seperti ini.
Seekor lalat setelah lahir, berputar-putar. Hinggap kesana kemari. Ternyata hidupnya hanya 1-24 jam. Kau tertawa mendengarnya. "Kasihan sekali si lalat, aku tinggal nonton setelah selesai dia sudah mati. Paling cepat 1 jam paling lama 24 jam. Alangkah singkat hidupnya."
Kau tahu tidak? Tuhan juga melihat kita seperti si lalat itu. Hidup kita seperti uap yang sebentar lenyap. Satu hari untuk Tuhan adalah seribu tahun untuk manusia. Dalam hidup yang singkat ini, manusia malah saling menjatuhkan, sibuk mengejar karir dan melupakan keluarga, sibuk mengumpulkan uang dengan menghalalkan segala cara. Lalu Tuhan tertawa melihat manusia.
Sekarang kalau kita sadar hidup kita sesingkat itu. Apa yang akan kita lakukan? Cara terbaik untuk memahami alasan mengapa kita ada di dunia ini adalah bertanya kepada Tuhan Sang Pencipta kita, dan mempelajari buku manualnya. Segala sesuatu diciptakan oleh Tuhan dan untuk Tuhan!!
Masa hidup kita adalah tujuh puluh tahun, dan jika kita kuat delapan puluh tahun. Seperti rumput yang bertumbuh. Waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang lisut dan layu. Dulu rasanya kita masih tujuh belas tahun. Tidak terasa dua puluh tahun telah berlalu.
Mungkin terasa sulit membayangkan, tetapi perspektif dunia tentang kehidupan pasti berbeda dengan perspektif Tuhan tentang kehidupan.
Bagi dunia, aku hanya hidup selama aku ada di dunia. Bagi Tuhan, kehidupan di dunia ini hanyalah persiapan bagimu untuk hidup dalam Rumah Tuhan.
Seperti janin dalam perut selama sembilan bulan sepuluh hari. Dunia dalam rahim hanyalah persiapan walaupun ia telah benar-benar hidup. Namun kehidupan sesungguhnya dimulai ketika ia dilahirkan ke dunia.
Sebab aku tak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. Sebab jika kau tahu, jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar. Allah telah menyediakan suatu tempat yang lebih baik untuk kita. Yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
Dunia kekal terdiri dari dua tempat : Surga dan Neraka. Yang menentukan di dunia kekal mana kita akan berada nanti adalah hubungan kita dengan Tuhan selama kita hidup di dunia ini.
Memilih hidup bersama Tuhan, kita akan dibawa ke tempat di mana Tuhan berada. Itulah Surga.
Memilih hidup tanpa Tuhan, akan membawa kita ke tempat di mana Tuhan tidak ada. Itulah Neraka.
Bagaimana seharusnya kita menjalankan hidup kita di dunia fana ini? Hiduplah seperti orang asing dan pendatang di bumi ini. Jangan biarkan hatimu melekat dengan apa yang ada di dunia ini.
Kerjakanlah tugas yang diberikan Tuhan kepadamu selama kau hidup di dunia ini.
Finding Your Life Purpose #1
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬
ReplyDeleteTulisan yang inspiratif. :)
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Thanks a lot. :)
Delete