Sunday, December 20, 2015

Cinta Tak Dikenal

Pangga. Itu nama saya. Terdengar aneh? Unik? Lucu? Jarang? Saya bangga memiliki nama itu. Saya belum punya pacar alias jomblo. Padahal umur saya udah lebih dari cukup. Berhubung saya orang yang taat kepada Tuhan. Saya berdoa kepada Tuhan minta jodoh. Bayangan saya akan jodoh nantinya adalah wanita yang kuat, mandiri, tegas, pokoknya wanita yang aktif, supel, gagah perkasalah. Hahaha..

Seiring waktu saya terus berdoa. Saya merasa Tuhan telah menunjukkan jodoh saya melalui tanda-tanda. Saya jenis orang yang percaya kalo Tuhan itu menjawab doa melalui tanda. Tanda yang saya harapkan adalah saya sering bertemu dengannya. Atau Tuhan mengarahkan saya untuk selalu bertemu dengannya.

 Setelah ketemu, "Lhoo kok ini? Dak salah Tuhan?" Jangan-jangan ini cuma pikiran saya. Bukan tanda-tanda dari Tuhan. Karena wanita yang saya temui di depan ini, kelihatan kalem banget! Jawa banget! Lembut banget! Udah gitu rumahnya itu masuk jalan kecil, belok lagi ke gang kecil dan gang itu buntu di situ. Itulah rumahnya. Bukan tipe sayalah yang ini... Mungkin ini bukan tanda dari Tuhan. Ini perasaan saya saja. Saya mana mungkin jatuh cinta dengan wanita seperti ini.

 Saya punya teman dekat, namanya Pak Jimmy. Akhirnya saya mengeluarkan isi hati saya padanya. Namun bukan jawaban jelas yang saya dapatkan. Dia malah kebingungan. Mau ngomong... gak jadi.... mau ngomong... gak jadi... Cuma pipinya aja yang kembang kempis. Bikin saya penasaran aja. Akhirnya kata yang terucap dari mulutnya adalah, "Temui saya besok sore jam 6." Saya menjawab dengan rasa penasaran yang besar, "Okelah, besok saya datang."

Keesokan harinya saya ke rumah Pak Jimmy. Di sana selain melihat dia, saya juga melihat wanita yang saya ceritakan. Berdiri di situ! Di samping Pak Jimmy. Akhirnya kami saling bercerita. Wanita ini sebut saja Prita. Dia juga bercerita kalau dia sedang dikejar-kejar oleh orang tuanya untuk menikah! Jika tidak dia harus menikah dengan seorang pria yang sudah ditentukan oleh orang tuanya. Akhirnya karena bingung dan tertekan Pritapun berdoa.

Setelah berdoa dihatinya selalu muncul sebuah nama. Dalam tidurpun nama itu terngiang-ngiang dibenaknya. Nama itu adalah Pangga! "Tidak mungkin! Bagaimana nama itu bisa muncul?", pikirnya. "Mungkin karena beberapa hari ini sering bertemu. Atau teman saya terlalu sering membicarakan dia". Akhirnya Prita berdoa lagi, "Dalam nama Tuhan aku tolak Pangga!" Tapi nama itu terus muncul. Setiap kali nama itu muncul dihatinya, dia kembali berdoa seperti itu. Akhirnya kami bertemu dan saling bercerita sekarang.

Dengan senyum simpul saya berkata kepada Prita, "Okelah, kita coba pacaran sekarang. Mulai hari ini. Walaupun kita sama-sama tau. Kamu tidak mencintai saya. Dan saya tidak mencintai kamu." Jadi setelah hari itu kami resmi menjadi 'pacar'. Ketika kami berpacaran, tanda-tanda itu terus muncul. Aneh sekali. Salah satunya ketika saya membeli nomor sendiri untuk hp saya. "0812 1600 16001," sahut saya cepat. Prita terkejut, "Kok mirip punyaku 0812 1600 16002". Tanda-tanda yang konyol sih menurut saya. Namun tanda itu terus muncul dan menegaskan dialah jodoh saya. 

Akhirnya karena waktu dan desakan orang tua, singkat cerita kami menikah. Mungkin Anda benar-benar merasa kisah ini aneh, tetapi itulah yang terjadi! Pada waktu akan menikah kami belum saling mencintai. Sampai akhirnya Pastor menyuruh kami saling berjanji untuk mendampingi dalam senang dan susah, suka dan duka, sampai maut memisahkan kami berdua. Tiba-tiba rasa itu muncul. Saya benar-benar jatuh cinta padanya! 

Tanpa terasa kami telah 7 tahun menikah. Awalnya serasa menikahi orang asing yang belum dikenal karena dari awal kami tidak benar-benar berusaha mengenal dan memahami pasangan lebih dalam. Prita jam 9 malam sudah tidur. Saya tidur jam 1 malam. Jadi dari jam 9 sampai jam 1 saya sendirian. Namun saat ini hanya dengan melihat mimik mukanya atau sorot matanya. Saya paham keinginan Prita istri saya. I Love You Prita. Kurasa Tuhan telah memilihkan yang terbaik, yang paling tepat. Hanya untukku...

Buat Anda yang berada dalam situasi seperti saya saat itu. Saran saya... Berdoalah! Doa orang benar bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya. Ikutilah sinyal-sinyal yang diberikan Tuhan. Banyak orang tidak peka dan tidak percaya akan tanda-tanda yang Tuhan berikan. Namun saya percaya dan berserah sepenuhnya kepada Tuhan.
Sumber -K.A.

No comments:

Post a Comment