Banyak pengertian berbeda tentang sukses.
Sukses itu kalau uangmu banyak.
Sukses itu jika jabatanmu penting atau kedudukanmu penting.
Sukses itu bila pendidikanmu tinggi.
Sukses itu berarti melegenda.
Ada banyak lagi definisi sukses. Semua tak salah, namun tidak sepenuhnya benar.
Ada dua macam sukses :
Pertama adalah sukses yang baik. Dicapai dengan cara-cara yang benar.
Kedua adalah sukses yang tidak baik atau buruk. Dicapai dengan cara-cara yang salah dan biasanya berakhir menyedihkan.
Menurutmu mana yang lebih baik? Sukses dengan usaha keringat sendiri yang hasilnya membahagiakan orang disekitarmu? Atau...
"Lihat, ia kaya dan sukses menyedot harta pihak lain. Merugikan banyak orang. Membuat orang lain sengsara tidak apa-apa. Asal dirinya kaya, makmur, terpandang di dunia".
Biarlah orang-orang memperhatikan. Mengagumi bahkan. Lalu jika mereka menginginkan sekadar sukses akan meniru caranya.
Untuk apa sukses seperti itu? Kau tidak perlu kagum padanya. Jangan memuja orang yang suksesnya karena korupsi atau mencelakakan orang lain. Tidak usah...
Sungguh jika kau lihat berkeliling tidak ada seorangpun di antara mereka yang dapat memberikan petunjuk atau jawaban. Perbuatan mereka hampa. Angin dan kesia-siaan.
1. Sukses yang baik membuatmu melekat pada Tuhan
Seratus dua puluh tujuh tahun yang lalu, tepatnya tanggal 20 April 1889. Anak laki-laki ini bersekolah pada sekolah menengah pertama. Ia merupakan pelajar yang baik. Namun ketika kelas enam, tahun pertamanya di sekolah menengah atas, ia gagal dan harus mengulang kelas. Ia bilang kegagalan itu disebabkan pemberontakan kepada ayahnya yang menginginkan dia mengikuti jejak karier ayahnya. Padahal ia memiliki cita-cita sendiri.
Pemberontakan ini berlanjut. Membentuknya menjadi pribadi yang keras, kejam dan tidak berperikemanusiaan. Karena kharismanya yang kuat, ia sukses memobilisasi jutaan orang untuk mendukung aksinya. Ia sukses menjadi ketua partai besar yang dikenal dengan nama partai NAZI.
Nafsu berkuasanya terus mendorongnya untuk menguasai seluruh dunia. Sifat-sifat buruknya, menyebabkan ia tega membunuh jutaan manusia. Nama orang ini adalah Adolf Hitler, seorang yang penuh bakat, kharisma dan prestasi. Namun tanpa karakter yang baik, akhir hidupnya hancur begitu saja. Dikenang sebagai orang terkejam.
Bukan itu kan yang kau inginkan?
2. Sukses yang baik membuat karaktermu bertumbuh semakin baik.
Bukan membuatmu semakin mengerikan. Jika kau mengenal seseorang yang kala dulu hidup sederhana. Memberi perhatian pada hal-hal kecil disekitarnya. Bagi orang yang membutuhkan kebaikannya jatuh seperti embun pagi. Ramah, baik, sabar, tulus tak cukup untuk disebut. Lalu kau juga tahu. Tuhan mengirim kemakmuran padanya. Membuatnya terbang terlalu tinggi. Lalu ia melihat semuanya begitu kecil tak berarti.
Selanjutnya ia menghapus semua kebaikan dihatinya. Kasar, merendahkan, arogan, sombong. Masih kurang untuk dikatakan. Menyedihkan bukan? Kurasa ini sukses yang buruk. Tentu kau setuju. Kemakmuran orang bodoh menghancurkan dan orang bebal dibinasakan oleh kelalaiannya.
3. Sukses yang baik adalah sukses yang awet
Tidak semua sukses itu bertahan lama. Ada orang yang suksesnya cuma sesaat saja, akhirnya mengalami kejatuhan dan kegagalan, serta tidak dapat bangkit kembali. Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.
Suatu kali, Warren Buffet, salah seorang pria terkaya di dunia, dengan nilai kekayaan sebesar 62 Milyar Dollar (sekitar 620 Triliun Rupiah), diwawancarai oleh stasiun televisi bisnis Amerika CNBC tentang pengertian sukses. Buffet yang saat itu berusia 84 tahun menjawab, "Saat seseorang mencapai usia seperti saya, dan punya orang yang mencintai dan dicintai. Orang demikian dapat dikategorikan sukses. Sukses bukan soal punya uang atau tidak. Sukses adalah mengerjakan sesuatu yang sangat Anda sukai dan melakukannya dengan baik". Begitulah pesan Warren Buffet.
Warren Buffet berhasil mencapai sukses yang langgeng dalam hidupnya. Sejak muda, sampai di usia senja sekarang ini, ia menikmati sukses dan kebahagiaan batin yang luar biasa. Selain karena sikap hidupnya yang memilih untuk tetap hidup sederhana, sekalipun harta yang dimiliki melimpah, tetapi juga karena hatinya dermawan dan suka memberi. Ia menyumbangkan 85% kekayaan kepada yayasan yang dimiliki Bill Gates dan istrinya, sebuah yayasan untuk memerangi malaria. Namun toh, setelah ia menyumbangkan kekayaannya tersebut, di tahun berikutnya, justru Warren Buffet sempat menggeser posisi Gates sebagai orang terkaya di dunia.
Sukses yang baik adalah sukses yang bertahan lama, bukan hanya sukses sesaat, yang sebentar naik kemudian meluncur turun tajam. Perlu sebuah kekuatan karakter serta integritas yang kuat untuk bisa mempertahankan sukses, bahkan terus membawa kesuksesan tersebut naik tinggi.
Untuk membangunnya kau harus memiliki pondasi yang benar, kokoh dan mantap berlandaskan pada Tuhan. Hanya ketika pondasi kita benar, apapun yang dibangun diatasnya kokoh dan terus menjulang tinggi.
Kuharap kau mengingatnya, pikiran negatif tidak akan menghasilkan kehidupan positif.
bersambung...
No comments:
Post a Comment